BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.
Pada kenyataannya pembelajaran IPS di SD dirasakan membosankan oleh siswa karena monoton. Pembelajaran IPS biasanya hanya konseptual tanpa ada kontektual, maka dari itu kita harus mengembangkan pembelajaran IPS di SD.
b. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana sikap guru terhadap tujuan pengajaran IPS pada kurikulum 2006 dalam penerapan pembelajaran?
2. Sejauh mana pemahaman guru terhadap mata pelajaran IPS SD pada kurikulum 2006?
3. Bagaimana kemampuan guru menyusun rencana program pengajaran IPS SD?
4. Strategi mengajar apa saja yang dipilih guru dalam menerapkan pembelajaran IPS SD?
c. Tujuan.
Untuk memenuhi tugas UAS salah satu matakulih pendidikan IPS di SD dan mencari inovasi dalam penerapannya.
d. Manfaat.
1. Sekolah.
Meninigkatkan inovasi dalam penerapan pembelajaran IPS kepada guru – guru.
2. Guru.
Memberikan pemahaman dalam menerapkan pembelajaran IPS di SD.
3. Mahasiswa.
Sebagai caloin guru, dapat mempersiapkan diri sebelumterjun ke lapangan asli.
4. Siswa.
Memberi pemahaman tentang pembelajaran IPS.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
a. Kurikulum IPS tahun 2006.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
• Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
• Memiliki kemampuan dasar yang berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
• Memiliki komitmen dan kesadaran terhadapnilai – nilai sosial dan kemanusiaan.
• Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.
Kelas IV, Semester 1.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. 2.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
2.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya.
2.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serat pemanfaaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
2.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)
2.5 Mengharagai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya.
2.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh – tokoh di lingkungannya.
Kelas IV, Semester 2.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.
2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dantransportasi serta pengalaman menggunakannya.
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
b. Pengembangan pembelajaran IPS di SD.
Media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Media pendidikan juga merupakan media komunikasi, karena proses pendidikan juga merupakan proses komunikasi.
Manfaat Media dalam pembalaran yaitu :
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
7. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Ada beberapa macam jenis media dan karakteristiknya. Menurut Bretz media dibagi 7 kelompok, yaitu :
1. Media Audio
2. Media Cetak.
3. Media Visual Diam.
4. Media Visual Gerak
5. Media Audio Semi Gerak.
6. Media Semi Gerak.
7. Media Audio Visual Diam.
8. Media Audio Visual Gerak.
Menurut Anderson (1976) media dikelompokkan menjadi 10, yaitu :
1. Audio.
2. Cetak.
3. Audio ¬– Cetak.
4. Proyeksi Visual Diam.
5. Proyeksi Audio Visual Diam.
6. Visual gerak.
7. Audio Visual Gerak.
8. Objek Fisik.
9. Manusia dan Lingkungan.
10. Komputer.
Sedangkan menurut Henich dan kawan – kawan (1966), media dibagi 6 kelompok, yaitu :
1. Media tidak diproyeksikan.
2. Media yang diproyeksikan.
3. Media Audio.
4. Media Video.
5. Media berbasis Komputer.
6. Multi Media Kit.
Karakteristik media diantaranya :
1. Media tidak diproyeksikan.
2. Media Proyeksi.
3. Media Audio.
4. Media Video.
Dalam pemilihan media dirasakan rumit dan sulit, karena harus mempertimbangakan beberapa faktor, yaitu :
1. Model pemilihan media.
2. Mengapa perlu pemilihan media?
3. Kriteria pemilihan media
a. Tujuan.
b. Sasaran didik.
c. Karakteristik.
d. Waktu.
e. Biaya.
f. Ketersediaan.
g. Konteks penggunaan.
h. Mutu teknis.
Pemilihan media memiliki prinsip – prinsip dalam pemanfaatannya,yakni :
1. Setiap media, memiliki kelebihan dan kelemahan.
2. Penggunaan beberapa macam media secara bervariasi memang perlu.
3. Penggunaan media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif.
4. Harus direncanakan secara matang.
5. Hindari media yang hanya sekedar selingan.
6. Senantiasa dilakukan persiapan yang cukup sebelum penggunaan media.
c. Kemampuan Guru dalam Pembelajaran.
Seorang guru yang baik ialah seorang anggota tim atau sebagai guru yang berdiri sendiri harus memiliki keterampilan dasar mengajar yang berlaku bagi guru bidang studi apapun, yaitu :
1. Keterampilan memberi penguatan.
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam memberi penguatan kepada siswa :
a. Hangat dan antusias.
b. Hindari penggunaan penguatan negatif.
c. Penggunaan bervariasi.
d. Bermakna.
2. Keterampilan Bertanya.
3. Keterampilan Variasi.
4. Keterampilan menjelaskan.
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
6. Keterampilan mengelola kelas.
7. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Setelah ditinjau beberapa peranan guru, maka perlu pula dipertanyakan tentang kualifikasi apakah yang perlu dimiliki oleh setiap guru IPS.
1. Peranan guru dalam pelaksanaan kurikulum IPS.
Berdasarkan pendapat Adams dan Dickey bahwa dalam pengajaran IPS guru hendaknya melaksanakan peranan – peranan sebagai berikut :
a. Guru sebagai pengajaran.
b. Guru sebagai menager.
c. Guru sebagai pendamping.
d. Guru sebagai pengatur lingkungan.
e. Guru sebagai partisipan.
f. Guru sebagai ekspeditor.
g. Guru sebagai perencana.
h. Guru sebagai supervisor.
i. Guru sebagai motivator.
j. Guru sebagai pengganjar.
k. Guru sebagai penanya.
l. Guru sebagai evaluator.
m. Guru sebagai konselor.
n. Guru sebagai penyelidik nilai dan sikap.
2. Peranan guru dalam kurikulum IPS.
Kurikulum bersifat dinamis, artinya selalu mengikuti perubahan zaman dan yang terjadi disekitarnya. Banyak peranan yang dapat dikerjakan oleh guru dalam menunjang usaha pembaharuan dan pengembangan kurikulum IPS, diantaranya :
a. Mengembangkan bahan bacaan IPS.
b. Guru sewajarnya bertindak selaku peneliti.
c. Mengikuti seminar dan diskusi.
d. Meninjau sekolah lain yang melaksanakan pengajaran IPS.
e. Bertindak selaku sumber informasi dalam rangka penilaian kurikulum IPS.
3. Peranan guru dalam hubungan kerjasama dengan masyarakat.
a. Mengadaka penjajagan terhadap objek – objek yang akan dikunjungi atau yang akan diobservasi.
b. Guru perlu mencari, menentukan dan menghubungi resource person yang akan diundang ke sekolah.
c. Jadi guru berperan selaku perencana, koordinator dan evaluator selama kegiatan dilaksanakan.
d. Dibalik itu guru dapat berperan memimpin anak – anak melakukan pengabdian masyarakat.
e. Dalam kenyataannya, banyak sekali kegiatan – kegiatan sosial dalam masyarakat yang menumbuhkan tangan – tangan bersih guru.
4. Kualifikasi guru IPS.
Implikasi dari tugas kewajiban guru untuk melaksanakan peranan – peranan tersebut adalah bahwa setiap guru IPS harus memenuhi persyaratan kualifikasi profesional yang memadai pula kualifikasi tersebut adalah :
1. Penguasaan ilmu pengetahuan sosial yang luas dan mendalam.
2. Penguasaan kemampuan bidang keguruan yang memadai.
3. Memiliki kepribadian yang menarik / baik.
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN MASALAH
a. Alat Pengumpul Data.
- Wawancara.
- Studi Literature.
b. Kondisi Objektif Sekolah.
Nama Sekolah : SDN Pakuwon III.
Alamat : Jln. Dewi Sartika.
Jumlah Kelas : 6 ruangan.
Jumlah Guru : 10 orang.
c. Pembahasan.
Sikap guru dalam penerapan pembelajaran IPS di SD sangatlah disambut positif, karena pembelajaran IPS sangatlah dirasakan penting. Karena dampak dari pembelajaran IPS tersebut harus dapat diterapkan di lingkungan masyarakat. Namun pada penerapannya guru cukup kesulitan dalam mengkontektualkan pembelajaran IPS tersebut, sehingga pembelajaran IPS hanya sering konseptual, padahal alangkah baik dan bagus apabila pembelajaran IPS dapat dikontektualkan agar dapat membantu siswa lebih cepat memahami isi dari pembelajaran IPS tersebut. Karena pembelajaran IPS selalu begitu sehingga anak / siswa merasakan kejenuhan dalam melakukan pembelajaran IPS karena dirasakan sangat monoton.
Dari data yang diperoleh pemahaman guru terhadap mata pelajaran IPS SD sudah sangat menguasai dan penyampaiannya pun telah mencerminkan sejauh mana guru memahami pembelajaran IPS, karena terlihat dari tidak terpakunya kepada buku sumber dan guru memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Terlihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) rencana penyusunan program pengajaran IPS sudah cukup baik, namun karena pembelajaran IPS yang dirasakan monoton sehingga pada penerapannya sedikit kurang sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam RPP yang telah disusun sebaik mungkin.
Berbagai strategi mengajar telah diterapkan oleh guru, misalkan sebut saja strategi dengan berbagai metode dan pendekatan seperti inquiry, diskusi, ceramah, tanya jawab, dan lain – lain, namun dalam bentuk konvensional. Tetapi guru masih mendapatkan kesulitan dalam menyampaikan materi mata pelajaran IPS di SD, tapi dari sekian banyak materi terlihat sudah ada yang dapat dipahami oleh siswa meskipun tidak oleh seluruh siswa.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan.
Seyogyanya penerapan pembelajaran IPS di SD sangatlah disambut positif, karena pembelajaran IPS dirasakan sangat penting. Namun dalam pelaksanaannya cukup sulit dalam mengajarkannya dan dirasakan monoton dan menjenuhkan oleh murid. Sehingga kita sebagai guru atau calon guru harus mampu dan bisa mengembangkan pembelajaran IPS agar tujuan yang kita inginkan dapat tercapai.
Saran.
Penulis rasakan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis harapkan saran atau kritik yang bersifat membangun untuk pembuatan makalah yang berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Homolik, Dr. Olmar. 1992. Studi Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : CV. Mondar Maju.
Depdiknas. 2003. Media Pembelajaran Jakarta : Depdiknas.
Sunaryo, Drs. 1989. Strategi Belajar – Mengajar IPS. Malang : IKIP Malang.
Kurikulum IPS 2006.
LAPIRAN – LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : IPS
Kls / semester : 4 / I
Pertemuan ke- : -
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Standar kompetensi : Memahami sejarah kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten dan provinsi.
Kompetensi Dasar : Membaca peta lingkungan setempat dengan skala sederhana.
Indikator : - Siswa dapat membaca peta denah lokasi.
- Siswa memahami materi dengan menjawab
soal - soal.
I. Tujuan Pembelajaran
Memberikan pengetahuan tentang peta terhadap siswa.
II. Dampak Pengiring.
Siswa dapat membaca peta suatu tempat atau lingkungan.
III. Materi, Media dan Sumber Belajar.
A. Rincian Materi.
Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan ke suatu bidang datar. Peta memiliki syarat syarat umum antara lain : judul, garis tepi, warna, legenda, dan skala.
B. Media.
Peta.
C. Sumber Belajar.
Buku IPS terpadu kelas IV Sekolah Dasar.
IV. Metode Pembelajaran.
Ceramah.
V. Langkah – langkah Pembelajaran.
A. Kegiatan Awal (10 menit).
• Guru mengucapkan salam.
• Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a.
• Guru mengatur tempat duduk siswa.
• Guru melakukan pengabsenan.
B. Kegiatan Inti (50 menit).
• Guru menerangkan materi yang akan disampaikan.
• Guru mengulang menerangkan materi dengan menggunakan media peta.
• Guru memberikan soal untuk dijawab oleh siswa.
C. Kegiatan Akhir (10 menit).
• Guru memeriksa pekerjaan siswa.
• Guru menutup pembelajaran dengan do’a.
• Guru mengucapkan salam.
VI. Penilaian.
A. Prosedur Penilaian : Post Test.
B. Jenis penilaian : Paper and test
C. Alat penilaian : Soal – soal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar