A. Pengertian
Pertolongan pertama adalah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang sakit mendadak atau yang mendapat kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari seorang ahli (dokter). Tindakan segera yang menyangkut nyawa seseorang yaitu :
• Perdarahan hebat
• Pernafasan berhenti
• Keracunan
• Gangguan keadaan umum seperti pingsan, shock, mati suri
• Mencegah cacat
• Membantu proses penyembuhan
• Memberikan rasa nyaman pada si penderita
• Mencegah infeksi
B. Tindakan-tindakan yang Harus Dilakukan
Setiap ada kecelakaan maka tindakan-tindakan yang harus dilakukan adalah :
• Memanggil dokter sesegera mungkin atau mengirimkan penderita ke rumah sakit.
• Menghentikan pendarahan
• Mencegah dan mengatasi shock atau gangguan keadaan umum lainnya
• Mencegah terjadinya infeksi
C. Gangguan Umum
Gangguan keadaan umum adalah gangguan yang mengenai alat vital untuk hidup, yaitu :
• Susunan pernafasan : yaitu gangguan yang ditandai dengan pernafasan yang tidak teratur sampai tidak bernafas sama sekali.
• Susunan saraf pusat yaitu gangguan yang diatndai dengan menurunnya kesadaran.
• Sistem peredaran darah yaitu gangguan yang ditandai dengan denyut nadi/jantung yang tidak teratur sampai tidak berdenyut sama sekali.
Jenis gangguan umum
1. Kelengar
Gejalanya kesadaran menurun, muka pucat, berkeringat dingin, nadi cepat dan hampir tidak terasa.
Pertolongan
• Membawa penderita ke tempat yang lebih nyaman, tduh dan segar. Jangan dikerubungi banyak orang.
• Baringkan di atas tanah/bangku tanpa bantal, kepala dimiringkan agar kalau muntah akan mudah keluar.
• Pakaian yang menjepit leher, dada dan perut dilonggarkan.
• Ciumkan penderita dengan bau-bauan yang merangsang seperti amoniak, minyak wangi, bawang putih, dll.
2. Pingsan
Keadaan gangguan umum yang lebih berat dari pada kelenjar dengan gejala-gejala kesadaran menurun, tidak memberi reaksi menghindar bila diransang dengan rangsangan sakit, tidak bergerak, pernafasan dapat teratur atau tidak, nadi cepat/lambat/ tidak teratur.
Penyebabnya :
• Darah kekurangan oksigen
• Kerusakan jaringan otak
• Keracunan makanan/minuman atau pernafasan
3. Shock
Gangguan umum yang disebabkan karena pembuluh darah kurang terisi sehingga pengaliran darah terganggu. Gejala-gejalanya kesadaran menurun, tak bergerak atau gelisah, muka pucat, bibir kering, sangat haus, pernafasan tidak teratur, sering diselingi dengan menguap, lemah, mengantuk, badan dingin disertai dengan keringat dingin dan kering, nadi cepat.
Pertolongan yang diberikan
• Dibawa ke dokter/rumah sakit dengan segera
• Bawa penderita ke tempat yang segar udaranya
• Hentikan pendarahan yang ada dan cegah infeksi
• Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada dan perut.
• Selimuti penderita agar tidak kesinginan tapi dijaga agar tidak berkeringat.
• Penderita yang sadar dapat diberi minum teh hangat, jangan alkohol.
4. Mati Suri
Gangguan keadaan umum dimana penderita tidak sadar, pergerakan nafas dan denyut jantung berhenti atau tidak dapat dirasakan, tetapi kaku mayat atau lebam mayat belum terdapat.
Pertolongan yang terpenting adalah :
• Memberikan pernafasan buatan (resusitasi).
• Perbaikan peredaran darah dengan jalan mengurut jantung (massage jantung)
• Sebaiknya pernafasan buatan dan massage jantung dilakukan bersamaan.
D. Pernafasan Buatan
Tindakan yang dilakukan pada seseorang dengan maksud untuk menimbulkan pernafasan yang spontan dan teratur agar orang itu tertolong jiwanya. Prinsip terjadinya pernafasan adalah pernafasan bermaksud untuk mengambil oksigen untuk oksidasi dalam tubuh dan mengeluarkan CO2 yang tidak berguna dari tubuh melalui paru-paru. Pernafasan terdiri dari gerak menarik nafas (inspirasi) dan gerak mengeluarkan nafas (ekspirasi).
Pada metode pernafasan buatan dilakukan pengembangan dan pengecilan rongga dada sebagai usaha inspirasi dan ekspirasi. Sebelum melakukan pernafasan buatan terlebih dahulu dilakukan :
• Panggil dokter (oleh orang lain)
• Bersihkan saluran pernafasan : pada hidung jangan ada yang menghalangi, pada mulut jangan ada lumpur, makanan, maupun gigi palsu.
• Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada dan perut.
Metode Pernafasan Buatan
Cara yang ideal adalah yang paling baik dalam memberikan pertukaran udara dan yang paling mudah dikerjakan dan tidak melelahkan.
1. Cara Holger Neilsen
Merupakan cara yang paling baik, karena inspirasi dan ekspirasi dilakukan secara aktif dan mudah dipelajari.
Caranya :
• Penderita dibaringkan telungkup dengan kening diletakkan diatas tangan yang keduanya saling berimpitan.
• Pukul penderita diantara kedua tulang belikat agar lidahnya menjulur dan tidak menghalangi pernafasan.
• Penolong meletakkan tangannya diatas tulang belikat dengan ibu jari menghadap ke punggung. Lagian harus lurus dan jari direnggangkan dan kedua ibu jari bertemu satu sama lain.
• Penolong membungkuk ke depan dan menahan perlahan-lahan sama rata punggung penderita, maka terjadilah ekspirasi aktif. Kemudian dihentikan perlahan-lahan dan penolong kembali pada kedudukan semula.
• Lengan atas penderita dipegang pada sikunya dan badan penolong digerakkan ke belakang menarik lengan atas penderita sampai terasa adanya denyut, maka terjadi inspirasi aktif.
• Gerakan inspirasi dan ekspirasi dapat dilakukan 12 kali per menit
2. Cara mulut ke mulut
Biasanya dilakukan pada bayi dan anak kecil
• Penderita terlentang, kepala ditekan ke belakang, dagu ditarik sebanyak mungkin ke atas.
• Penolong menarik nafas sedalam-dalamnya dan letakkan mulut yang terbuka diatas mulut dan hidung penderita. Tiuplah udara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga tampak dada penderita membesar, maka terjadilah inspirasi. Lepaskan mulut penolong dari mulut penderita maka terjadilah ekspirasi.
• Kegiatan ini dapat dilakukan hingga 12 kali per menit.
3. Cara Silvester
• Penderita dibaringkan telentang
• Penolong berlutut pada satu kaki di belakang kepala si penderita dan menghadap ke muka penderita.
• Penolong memegang lengan bawah si penderita dekat sikunya, lalu mengangkat ke atas, kemudian ke belakang sampai sikut penderita menyentuh lantai. Dengan demikian terjadilah inspirasi.
• Setelah itu kedua lengan penderita diangkat ke atas dan kemuka, kemudian diturunkan hati-hati pada dada penderita dan menekan dadanya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
4. Cara Schafer
• Penderita dibaringkan telungkup
• Muka menghadap ke samping, pipi rapat diatas tanah/lantai.
• Penolong berlutut sehingga badan penderita berada diantara kedua lututnya, dengan muka menghadap punggung penderita.
• Kedua telapak tangan penolong ditempatkan di atas tulang rusuk penderita sebelah bawah dengan jarak kedua ibu jari kurang lebih 3 cm dan sejajar dengan tulang punggung penderita.
• Kedua lengan lurus, kemudian bengkokkan ke depan sehingga kedua tangan menekan secukupnya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
• Kemudian tegakkan badan seperti kedudukan semula, sehingga tekanan pada dinding rongga dada lenyap, tapi janganlah melepaskan tangan dari punggung penderita. Dan lenyapnya tekanan pada dinding rongga dada ini terjadilah ekspirasi secara pasif.
• Ekspirasi dan inspirasi ini diulang 12 kali per menit.
5. Cara Eve
• Penderita dibaringkan telungkup di atas bangku yang dapat dijungkit-jungkitkan.
• Muka penderita menghadap kesamping, pipi rapat dengan bangku
• Inspirasi dilakukan dengan menjungkitkan bangku sehingga kepala lebih tinggi dari pada kakinya (sudut ± 300)
• Gerakan ekspirasi dilakukan dengan membuat kepala letaknya lebih rendah dari kakinya. Inspirasi dan ekspirasi ini diulangi 12 kali per menit.
Pengurusran Jantung (Massage Jantung)
Tujuannya agar peredaran darah penderita berjalan kembali
• Penolong duduk atau berdiri disamping kanan penderita
• Letakkan telapak tangan kiri pada dada sebelah kiri penderita pada daerah jantung dan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri.
• Dengan kedua tangan, lakukan tekanan tegak lurus ke bawah dengan gerakan pendek dan kuat, kearah tulang punggung hingga jantung dan darah jantung terperas dan mengalir masuk ke jantung.
• Pengurutan ini dilakukan lebih kurang 60 kali per menit.
E. Luka (Vulnus)
Adalah terputusnya hubungan jaringan karena suatu sebab seperti kekerasan tumpul, kekerasan tajam, luka bakar dan luka tembak.
a. Luka karena kekerasan tumpul
• Luka lecet (hanya kulit yang rusak, pendarahan sedikit)
• Luka memar (jaringan di bawah kulit rusak tetapi kulit tidak luka)
• Luka robekan (pinggir dan dasar luka tidak rata, sering diatas tulang dan pendarahan sedikit daripada luka iris)
b. Luka karena kekerasan tajam
• Luka tusuk
• Luka iris
• Luka bacok
• Luka bakar
• Luka tembak
Akibat luka
• Pendarahan dengan segala akibatnya yaitu shock atau kematian.
• Infeksi oleh mikroorganisme
• Patah tulang dan lain-lain.
F. Patah Tulang (Fraktura)
Ada 2 jenis patah tulang, yaitu :
• Patah tulang tertutup, dimana ujung tulang patah tak berhubungan dengan udara, kulit utuh dapat pula terluka.
• Patah tulang terbuka, dimana ujung tulang patah berhubungan dengan udara.
Gejala-gejala patah tulang :
• Sakit pada tulang yang patah terutama yang dapat digerakkan
• Bentuk bagian badan yang terkena berubah, bengkok kebiruans
Pertolongan
• Pasanglah bidai pada bagian yang patah, kalau tak dapat ikatkanlah bagian yang patah ke badan sehingga pergerakan berkurang
• Bagian yang terkena diistirahatkan, pendarahan kalau terjadi dihentikan dan segera dikirim ke rumah sakit.
G. Pembalut
1. Pembalut penutup yang dipakai langsung menutup luka
2. pembalut penahan
H. Keracunan
a. Keracunan Melalui Makanan
b. Keracunan Asam atau Alkali Kuat
c. Keracunan Gas Beracun
I. Digigit Ular
• Segera pasang tali pengikat antara jantung dengan luka gigitan ular tersebut. Kira-kira 10 cm dari luka.
• Luka gigitan dihisap sekeras-kerasnya dan ludahkanlah keluar. Bila tertelan tidak berbahaya, tapi mulut penolong tidak boleh ada lukanya. Si penderita pun dapat menghisap sendiri lukanya. Yang paling baik bila luka disedot dengan sedotan karet.
• Lebarkanlah luka gigitan dengan ujung pisau yang telah dibakar terlebih dahulu. Keluarkan darahnya sebanyak mungkin agar bisanya turut keluar.
• Taburkanlah pada luka serbuk kalium permanganat.
• Setelah 20 menit lepaskan pengikat agar jaringan yang lainnya tidak mati karena tidak mendapat darah. Setelah 2 menit lakukanlah pengikatan kembali. Selanjutnya pengikat dilepaskan tiap setengah jam selama 2 menit sampai penderita mendapat pertolongan dari dokter.
J. Kecelakaan Karena Arus Listrik
• Penderita harus secepatnya dilepaskan dari sumber listrik
• Pertolongan selanjutnya sesuai keadaan penderita
• Dibawa ke rumah sakit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar