Menjadi Guru Profesional, Mungkinkah?
Masalah profesionalisme guru adalah isu yang paling serius diantara permasalahan lain yang dihadapi guru kita. Pembicaraan mengenai problematika guru sering sampai pada kesimpulan bahwa sampai hari ini sepertinya guru "belum percaya diri" menyebut profesi mereka sebagai sebuah profesi yang sejajar dengan profesi lainnya, seperti dokter, pengacara, hakim, atau psikolog. Dengan kata lain, guru seperti "tak bisa" menyebut diri mereka sebagai seorang profesional yang sejajar dengan para profesional di bidang yang lain.
Hal ini disebabkan karena mereka sadar bahwa suatu jenis pekerjaan yang disebut profesi idelnya memiliki kedudukan lebih dibanding dengan pekerjaan lain yang tidak dianggap sebagai profesi. Kedudukan lebih itu bisa berupa materiil maupun sprirituil. Disamping itu, untuk menjadi profesional harus memenuhi kriteria dan persyaratan tertentu. Seorang profesional menunjukkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap lebih dibanding pekerja lainnya. Maka untuk menjadi profesional, seseorang harus memenuhi kualifikasi minimun, sertifikasi, serta memiliki etika profesi (Nurkholis, 2004).
Undang-Undang Guru dan Dosen lahir melengkapi dan menguatkan semangat perbaikan mutu pendidikan nasional yang sebelumnya juga sudah tertuang dalam UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kita berharap, kedua undang-undang ini mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi lahirnya para guru yang betul-betul profesional dalam makna yang sesungguhnya. Lebih jauh kita berharap, kedua undang-undang ini akan membuka jalan terang bagi segenap anak bangsa ini untuk secara perlahan tapi pasti keluar dari berbagai krisis yang melilit bangsa ini melalui perbaikan mutu pendidikan nasional dengan membentuk guru yang profesional sebagai entry point.
Sekalipun masih ada perdebatan tentang siapa yang paling berhak menyelenggarakan program sertifikasi dan yang melakukan uji komptensi guru, namun terlepas dari siapa yang meyelenggarakan, program sertifikasi dan uji kompetensi jelas akan berdampak positif bagi proses terbentuknya guru yang profesional di masa datang. Selain karena dengan program sertifikasi dan uji kompetensi akan ada proses terukur bagi seseorang layak disebut sebagai guru, juga karena program ini bisa menjawab permasalahan klasik guru menyangkut kesejahteraan karena pasal 16 ayat (1) dan (2) UU 14/2005 menyebutkan bahwa guru yang memiliki sertifikat pendidik akan memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok dan diberikan oleh pemerintah kepada guru sekolah negeri maupun swasta.
Dengan lahirnya guru yang profesional dalam makna yang sesungguhnya, maka diyakini masyarkat tidak akan lagi melihat "sebelah mata" kepada profesi ini. Efek dominonya adalah akan banyak para siswa pintar kita kembali secara sadar memilih profesi ini sebagai alaternatif karir mereka di masa datang. Jadi, menjadi guru profesional di negeri ini memang bukan tidak mungkin, tapi sepertinya butuh waktu lama dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Wallahu'alam
Profesionalisme Guru Di Tahun 2009
Pengesahan Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 menjadi penanda bahwa profesi guru tidak hanya sebatas pengabdian dengan jaminan kesejahteraan minim. Dengan keberadaan UU ini, guru adalah orang yang betul-betul profesional dengan jaminan kesejahteraan memadai. Ini merupakan elan baru dalam dunia keguruan Indonesia.
Dengan jaminan UU ini, terdekonstruksilah makna profesionalisme guru yang dulunya tidak diminati menjadi profesi yang paling diminati di antara profesi lainnya, seperti ditunjukkan dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas beberapa waktu lalu. Dari hasil jajak pendapat tersebut diketahui bahwa profesi guru menjadi profesi yang paling diminati di antara profesi lain, seperti dokter dan wartawan.
Namun, dalam konteks pendidikan Indonesia, khususnya dunia keguruan, gambaran tersebut baru berlaku setelah UU Guru dan Dosen disahkan. Sebelumnya profesi guru tidak lebih seperti "pepesan kosong". Dari luar kelihatannya sangat elok dan menarik, tetapi isinya kosong. Jabatan guru memang mendapatkan tempat di hati masyarakat, tetapi ketika berbicara tentang kesejahteraan, nilainya sangat minim (baca: kosong). Di Indonesia hal yang linear itu tidak terjadi.
Kemunculan masalah kultural/tradisi bertitik tolak dari permasalahan waktu. Lamanya kondisi guru berada dalam ketidaksejahteraan telah membentuk tradisi-tradisi yang terinternalisasi dalam kehidupan guru sampai sekarang. Konkretnya, tradisi itu lebih mengacu pada ranah akademis.
Minimnya kesejahteraan guru telah menyebabkan konsentrasi guru terpecah menjadi beberapa sisi. Di satu sisi seorang guru harus selalu menambah kapasitas akademis pembelajaran dengan terus memperbarui dan berinovasi dengan media, metode pembelajaran, dan kapasitas dirinya. Di sisi lain, sebagai efek demonstrasi dari minimnya kesejahteraan, seorang guru dituntut memenuhi kesejahteraannya secara berbarengan.
Dalam praktiknya, seorang guru sering kali lebih banyak berjibaku (baca: berkonsentrasi) dengan usahanya dalam memenuhi kesejahteraan keluarga. Akhirnya, seiring dengan perjalanan waktu, sisi-sisi peningkatan kualitas akademis menjadi tersisihkan dan hal ini terus berlangsung sampai sekarang. Minimnya kesejahteraan guru dalam jangka waktu lama telah menggiring budaya/tradisi akademis menjadi terpinggirkan.
Permasalahan moral muncul hampir berbarengan dengan permasalahan kultural. Hemat penulis, permasalahan moral ini bisa disamakan dengan permasalahan watak dari guru itu sendiri. Akar masalahnya sama, muncul sebagai efek demonstrasi dari minimnya kesejahteraan guru. Minimnya kesejahteran guru secara tidak langsung telah menggiring guru-guru dalam ruang-ruang sempit pragmatisme. Yang terbayang oleh seorang guru ketika melaksanakan proses pendidikan adalah bagaimana seorang guru bisa dengan cepat menyelesaikan target studi yang telah dirancang. Setelah itu guru bisa langsung beralih profesi sejenak demi mendapatkan tambahan pendapatan karena kesejahteraannya minim. Akhirnya, pendidikan yang seyogianya diselenggarakan melalui proses memadai terabaikan. Hasil akhir menjadi target utama dibandingkan dengan proses yang dilaksanakan. Inilah wujud nyata dari watak-watak pragmatis.
Permasalahan struktural lebih mengacu pada kondisi atau struktur sosial seorang guru di luar proses pendidikan (baca: lingkungan sosial). Jika mengacu pada sumber masalah, hal ini berasal dari minimnya kesejahteraan yang dimiliki seorang guru. Minimnya tingkat kesejahteraan secara materialistis dari seorang guru telah menyebabkan posisi sosial guru di masyarakat tersubordinasi.
Posisi sosial guru menjadi terkesan lebih rendah daripada masyarakat lain yang berprofesi bukan guru, katakanlah itu seorang konsultan, manajer, pengacara, dan lainnya. Padahal, seperti kita ketahui, secara hakikat, profesi yang digeluti seseorang adalah sama, tidak saling menyubordinasi. "Inferiority complex"
Yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam hal ini adalah efek dari subordinasi sosial tersebut. Efek tersebut adalah perasaan rendah diri dari seorang guru, atau dalam bahasa Pramoedya Ananta Toer sebagai inferiority complex. Bagi seorang guru, perasaan rendah diri seperti ini merupakan hal yang harus dihindari. Fungsi guru sebagai pentransformasi sosial kepada peserta didik memerlukan kepercayaan diri yang besar. Bukan tidak mungkin perasaan-perasaan rendah diri tersebut akan menular kepada peserta didik. Hal ini tentu saja sangat berbahaya.
Simpulan sederhana dari ketiga masalah tersebut adalah bahwa akar permasalahan guru kontemporer adalah tingkat kesejahteraan. Minimnya tingkat kesejahteraan guru menjadi permasalahan pokok. Di luar kontroversi tentang UU Guru dan Dosen tersebut, kita mendapatkan pembenaran dari UU Guru dan Dosen tersebut, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
Lima tahun pascapengesahan UU Guru dan Dosen merupakan masa transisi menuju profesionalisme guru seutuhnya. Oleh karena itu, dalam konteks menuju profesionalisme guru seutuhnya tersebut, masalah-masalah di atas seyogianya diposisikan sebagai sebuah tantangan yang harus segera dijawab.
Ketika tahun 2009 diisi oleh kerja keras guru dalam menjawab ketiga tantangan tersebut, perjuangan menuju profesionalisme guru telah melaju beberapa langkah ke depan. Dengan demikian, menjadi hal wajar apabila tahun 2009 dijadikan sebagai tahun menuju profesionalisme guru seutuhnya. Semoga tahun 2009 menjadi kado manis bagi dunia pendidikan Indonesia.
Perkembangan Profesionalisme Guru
Profesi guru adalah termasuk profesi tua di dunia. Pekerjaan mengajar telah ditekuni orang sejak lama. Perkembangan profesi guru sejalan dengan perkembangan maProfesi guru di abad 21 ini sangat dipengaruhi oleh pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga guru dengan kemampuan artifisialnya dapat membelajarkan siswa dalam jumlah besar, bahkan bisa melayani siswa yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Guru bukan lagi hanya mengendalikan siswa yang belajar di kelas, tetapi ia mampu membelajarkan jutaan siswa di "kelas dunia"memberi pelayanan secara individual pada waktu yang bersamaan. Sementara itu dengan bantuan teknologi juga pembelajaran tersebut juga dapat dilakukan secara multiakses dan memberi layanan secara individual di mana saja dan kapan saja. Guru di masa lalu sangat mengandalkan buku teks. dan sekarang memanfaatkan hypertext
Profesi guru pada sistem persekolahan mulai berkembang di persada Nusantara pada zaman kolonial. Guru telah ikut berperan dalam pembentukan Negara-Bangsa Indonesia yang memiliki bahasa nasional Bahasa Indonesia. Profesi guru pernah menjadi profesi penting dalam perjalanan bangsa ini dalam menanamkan nasionalisme, menggalang persatuan dan berjuang melawan penjajahan.
Sayangnya pada beberapa dekade yang lalu dan masih berlanjut sampai kini profesi guru dianggap kurang bergengsi dan kinerjanya dinilai belum optimal serta belum memenuhi harapan masyarakat. Akibatnya. mutu pendidikan nasional pun dinilai terpuruk. Persoalan guru semakin menjadi persoalan pokok dalam pembangunan pendidikan, disebabkan oleh adanya tuntutan perkembangan masyarakat dan perubahan global. Hingga kini persoalan guru belum pemah terselesaikan secara tuntas.
Persoalan guru di Indonesia adalah terkait dengan masalah-masalah kualifikasi yang rendah, pembinaan yang terpusat, perlindungan profesi yang belum memadai dan perseberannya yang tidak merata sehingga menyebabkan kekurangan guru di beberapa lokasi. Segala persoalan guru tersebut timbul oleh karena adanya berbagai sebab dan masing-masing saling mempengaruhi.
Permasalahan guru di Indonesia tersebut baik secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan masalah mutu profesionalisme guru yang masih belum memadai. Padahal sudah sangat jelas hal tersebut ikut menentukan mutu pendidikan nasional. Mutu pendidikan nasional yang rendah, salah satu penyebabnya adalah mutu guru yang rendah. Permasalahan guru di Indonesia harus diselesaikan secara komprehensif menyangkut semua aspek terkait yaitu kesejahteraan, kualifikasi, pembinaan, perlindungan profesi, dan administrasinya.
Sebenamya sumber permasalahan pendidikan yang terbesar adalah adanya perubahan, karena itu permasalahan akan senantiasa ada sampai kapan pun. Institusi pendidikan dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan perkembangan yang ada dalam masyarakat. Demikian pula dengan guru, yang senantiasa dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan. Akibatnya demikian banyak permasalahan yang dihadapi oleh guru, karena ketidakmampuan nya menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di sekelingnya sebagai akibat dari keterbatasannya sebagai individu atau karena keterbatasan kemampuan sekolah dan pemerintah. Jadi masalah pendidikan senantiasa muncul karena adanya tuntutan agar institusi pendidikan termasuk guru menyesuaikan dengan segala perkembangan yang ada dalam masyarakat.
Profesionalisme Guru Dulu Kini dan Nanti
Profesi guru di dalam institusi persekolahan mulai berkembang di seluruh Nusantara pada zaman kolonial. Guru telah ikut berperan dalam pembentukan Negara dan Bangsa Indonesia yang memiliki bahasa nasional Bahasa Indonesia. Profesi guru pernah menjadi profesi penting dalam perjalanan perjuangan bangsa ini dalam menanamkan nasionalisme, menggalang persatuan dan berjuang melawan penjajahan. Sayangnya dalam beberapa dekade terakhir ini, kini profesi guru dianggap kurang bergengsi dan kinerjanya dinilai belum optimal serta belum memenuhi harapan masyarakat. Akibatnya mutu pendidikan nasional pun dinilai terpuruk.
Persoalan guru semakin menjadi persoalan pokok dalam pembangunan pendidikan, disebabkan oleh adanya tuntutan perkembangan masyarakat dan perkembangan global. Hingga kini persoalan guru belum pernah terselesaikan secara tuntas. Persoalan guru di Indonesia adalah terkait dengan masalah-masalah kualifikasi yang rendah, pembinaan yang terpusat dan hanya sekedar proyek, perlindungan profesi yang belum memadai dan persebarannya yang tidak merata sehingga menyebabkan kekurangan guru di beberapa lokasi. Segala persoalan guru tersebut timbul oleh karena adanya berbagai sebab dan masing-masing saling mempengaruhi.
Melihat pendidikan di negara kita yang mutunya pada umumnya masih kurang baik maka pemerintah harus selayaknya memperbaiki agar mutu pendidikan di Indonesia dapat disejajarkan dengan negara-negara di asia. Maka peran guru sangatlah penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Untuk itu, seorang guru harus mampu meningkatkan profesionalismenya sebagai seorang pendidik. Sehingga dapat dirumuskan masalah “Upaya-upaya apakah yang dapat meningkatakan profesionalisme guru “.
Permasalahan guru di Indonesia tersebut secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan masalah mutu profesionalisme guru yang masih belum memadai. Padahal sudah sangat jelas hal tersebut tidak menentukan mutu pendidikan nasional. Mutu pendidikan nasional yang rendah , salah satu penyebabnya adalah mutu guru yang masih rendah. Permasalahan guru di Indonesia harus diselesaikan scara komprehensif menyangkut semua aspek terkait yaitu kesejahteraan, kualifikasi, pembinaan, perlindungan profesi, dan administrasinya.
Sebenarnya sumber permasalahan pendidikan yang terbesar adalah adanya perubahan, karena itu permasalahan akan senantiasa ada sampai kapanpun. Institusi pendidikan dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan perkambangan yang ada dalam masyarakat. Demikian pula dengan guru, yang senantiasa dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan. Akibatnya demikian banyak permasalahan yang dihadapi oleh guru, karena ketidakmampuannya menyesuaikan perubahan yang terjadi di sekelilingnya sebagai akibat dari keterbatasnnya sebagai individu atau karena keterbatasan kemampuan sekolah dan pemerintah. Jadi masalah pendidikan senantiasa muncul karena adanya tuntutan agar institusi pendidikan termasuk guru menyesuaikan dengan segala perkembangan yang ada dalam masyarakat
Profesionalisme guru di bangun melalui penguasaan kompetensi-komptensi yang secara nyata diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan. Kompetensi-kompetensi penting jabatan guru tersebut adalah : kompetensi bidang bidang substansi atau bidang studi, kompetensi bidang pembelajaran, kompetensi bidang pendidikan nilai dan bimbingan serta kompetensi bidang hubungan dan pelayanan / pengabdian masyarakat.
Idealisme Profesi Guru
Mengapa pendidikan kita masih terpuruk? Permasalahan sesungguhnya bukan terletak pada kurikulum pendidikan yang sering berganti tiap kali berganti menteri, bukan pada program peningkatan mutu sekolah/mutu pendidikan melalui SNSI yang selama ini menjadi target kebijakan Depdiknas, dan bukan pula terletak pada nilai Ujian Nasional yang selalu meningkat tiap tahun yang justru menjadi polemic antara pemerintah dan masyarakat.
Menurut penulis permasalahan yang paling utama sebenarnya adalah terletak pada tidak dimilikinya kompetensi standar atau belum memadainya profesionalisme guru sebagai simbol idealisme profesi, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Masih banyaknya guru mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau kelimuannya adalah salah satu bukti nyata tidak terstandarnya kualitas pendidik. Menurut Sumargi, (1996) “Profesionalisme guru dan tenaga kependidikan masih belum memadai utamanya dalam hal bidang keilmuannya. Misalnya guru Biologi dapat mengajar Kimia atau Fisika. Ataupun guru IPS dapat mengajar Bahasa Indonesia”.
Dilihat dari kacamata keterlaksanaan pembelajaran dapat dikatakan tidak bermasalah, tetapi dari kacamata ketuntasan atau tuntutan kurikulum mungkin saja konsep pegajarannya menjadi bias, ngambang, dan tidak terarah karena boleh jadi materi yang diajarkan pada siswa sebatas apa yang di ketahui guru saja. Kondisi ini yang memacu guru mengembangkan konsep asal mengajar dan mengugurkan tugas, tanpa mau tahu target kurikulum yang telah diprogramkan.
kelemahan guru adalah (1) Masih banyak guru yang bersikap tidak profesional seperti tidak dimilikinya jiwa kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran, seringnya guru mengulur-ulur waktu belajar-mengajar, atau situasional guru yang merasa bingung dan belum siap untuk mengajar. (2) Kebanyakan guru merasa cukup dengan keilmuan yang telah mereka dapat di bangku kuliah, sehingga program pengajaran yang dikembangan akan selalu begitu dan akan tetap begitu, padahal perkembangan IPTEK setiap waktu selalu berubah dalam hitungan detik, begitu pun dengan tuntutan kompetensi siswa setiap waktu selalu meningkat seiring perkembangan teknologi informasi. Kelemahan ini yang menggiring para guru menjadi gagap terhadap teknologi dan pengetahuan yang up to date. (3) Kebanyakan guru mengajar tanpa program yang jelas dengan alasan mereka merasa hafal di luar kepala terhadap materi yang akan di sampaikan. Anggapan ini yang menjadikan guru mengajar tidak sitematis dan jauh dari metode berfikir analitis yang ujung-ujungnya akan berdampak pada menurunnya minat belajar siswa.
Idealisme profesi guru dan komitmen membangun merupakan kunci jawaban dari persoalan pendidikan yang di hadapi selama ini. Implementasi UU No. 14 tahun 2005 menjadi harapan terkuat dalam mendongkrak pendidikan kearah yang lebih maju, sehingga mampu mensejajarkan diri dengan negara lain, seperti era tahun silam dimana pendidikan Indonesia jauh lebih baik dari Malaysia. Menurut penulis, Selain kualifikasi pendidikan, profesionalisme guru dapat di lihat dari: (1) tingginya rasa tanggungjawab dan komitmen guru dalam membangun pendidikan bermutu; (2) adanya kemauan dan keseriusan guru untuk mengembangkan potensi kependidikan atau kompetensi dasar sesuai dengan tuntutan IPTEK; (3) kemampuan untuk berfikir analitis, sistematis dan bersikap aktif, kreatif serta inovatif dalam mengembangkan program pendidikan; dan (4) kemampuan membangun konsep belajar bermakna, menarik dan menyenangkan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.
Sertifikasi Guru dan Permasalahannya
Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan, salah satunya yang saat ini sedang hangat dibicarakan adalah kebijakan yang berkaitan dengan sertifikasi guru. Meski dengan kuota yang terbatas, di beberapa daerah,– melalui Dinas Pendidikan setempat- saat ini sedang menawarkan kepada guru-guru yang dianggap telah memenuhi syarat untuk diajukan sebagai calon peserta sertifikasi. Sambutannya memang luar biasa, para guru sangat enthusias untuk mengikuti kegiatan seleksi ini, bahkan para guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah pun ramai-ramai ikut mendaftarkan diri sebagai calon peserta, terlepas apakah yang bersangkutan masih aktif atau tidak aktif menjalankan profesi keguruannya. Barangkali, motivasi yang sangat kuat untuk ikut serta dalam ajang ini adalah
disamping keinginan memperoleh legitimasi sebagai guru profesional atau guru yang kompeten, tentunya daya tarik dari disediakannya tunjangan profesi dan fasilitas lainnya yang lumayan menggiurkan.
Permasalahan tidak hanya dirasakan oleh para guru yang belum memiliki kualifikasi D4/S1 saja, yang jelas-jelas tidak bisa diikutsertakan, tetapi bagi para guru yang sudah berkualifikasi D4/S1 pun tetap akan menjumpai sejumlah persoalan, terutama kesulitan guna memenuhi empat komponen lainnya, yaitu komponen : (1) pendidikan dan pelatihan, (2) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (3) prestasi akademik, dan (4) karya pengembangan profesi. Saat ini, keempat komponen tersebut belum sepenuhnya dapat diakses dan dikuasai oleh setiap guru, khususnya oleh guru-guru yang berada jauh dari pusat kota. Frekuensi kegiatan pelatihan dan pendidikan, forum ilmiah, dan momen-momen lomba akademik relatif masih terbatas. Begitu juga budaya menulis, budaya meneliti dan berinovasi belum sepenuhnya berkembang di kalangan guru. Semua ini tentu akan menyebabkan kesulitan tersendiri bagi para guru untuk meraih poin dari komponen-komponen tersebut.
Oleh karena itu, jika ke depannya kegiatan sertifikasi guru masih menggunakan pola yang sama, yaitu dalam bentuk penilaian portofolio dengan mencakup 10 (sepuluh komponen) seperti di atas, maka perlu dipikirkan upaya-upaya agar setiap guru dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk meraih poin dari komponen-komponen tersebuPenyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan, forum ilmiah dan aneka lomba akademik bagi guru, sudah pasti harus menjadi tanggung jawab pemerintah, khususnya pemerintah daerah melalui sekolah atau Dinas Pendidikan setempat. Akan tetapi, organisasi profesi, perguruan tinggi dan masyarakat setempat pun seyogyanya dapat turut ambil bagian untuk menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan tersebut, sebagai wujud nyata dari tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap pendidikan.
Dengan semakin terbukanya peluang-peluang untuk mengikuti berbagai kegiatan di atas, maka kesempatan guru untuk memperoleh poin penilaian dalam rangka mengikuti program sertifikasi pun semakin terbuka lebar. Bersamaan itu pula, niscaya kualitas guru dapat menjadi lebih baik dalam mengantarkan pendidikan dan sumber daya manusia Indonesia menuju ke arah yang lebih berkualitas.
Masih seputar permasalahan sertifikasi guru, khusus untuk para konselor/guru pembimbing tampaknya harus lebih bersabar lagi, karena hingga saat ini sepertinya pemerintah belum sepenuhnya menunjukkan keberpihakannya pada profesi ini. Berbagai ketidakjelasan dalam kebijakan tentang konseling di sekolah, termasuk dalam hal sertifikasi konselor/guru pembimbing masih tetap dirasakan membingungkan, misalnya dalam menilai perencanaan dan pelaksanaan konseling, saat ini terpaksa masih menggunakan instrumen penilaian perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, yang sebenarnya isi dan indikatornya kurang sesuai dengan karakteristik tugas dan pekerjaan konseling
untuk memperjuangkan nasib anggota profesi dan eksisitensi profesinya sendiri dalam kebijakan pendidikan nasional kita. Meskipun dalam organisasi profesi ini banyak pakar konseling yang terlibat sebagai pengurus maupun anggota organisasi, tetapi rupanya kepakaran mereka tidaklah cukup untuk meyakinkan pemerintah dalam membuat kebijakan pendidikan yang benar-benar memiliki keberpihakan pada profesi konseling, yang pada akhirnya profesi konseling tetap saja dalam posisi yang termarjinalkan. Memang sungguh sangat tragis dan menyakitkan, dan itulah salah satu lagi bukti dari “keajaiban” kebijakan pendidikan kita!
Kompetensi Profesional
Profesional secara esensial memiliki 3 dimensi pokok yaitu Keilmuan dan pengetahuan ( Science and Knowledge ), Keahlian ( Skill ) dan kesejawatan ( Organisasi Profesi ).
Guru yang Profesional paling tidak harus memiliki dan mengembangkan kemampuannya dalam tiga pilar profesional diatas karena sebagai Guru bukanlah profesi asal-asalan tetapi profesi sentral yang sangat berpengaruh terhadap wajah pendidikan Nasional pada masa yang akan datang. Keterpurukan bangsa ini salah satu indikator penyebabnya adalah rendahnya kwalitas pendidikan kita jangankan secara global ditataran negara berkembang diasia saja IPM kita masih berada dibawah negara tetangga kita malaysia. Standar kelulusan diNegara jiran kita itu sudah mencapai 7 sedangkan dinegara kita direncanakan 5 koma saja sudah ribut.
Guru yang profesional adalah Guru yang harus mampu menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam serta mampu memgembangkan materi tersebut dengan konsep keterkaitan secara universal dan menerapkan konsep – konsep keilmuan , Metode pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkwalitas. Disamping itu Guru juga harus mampu mengeksplorasi konsep dan metode keilmuannya , melakukan penilitian dan kajian – kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan tentang materi ajar sehingga mampu menemukan penemuan baru dalam prose pembelajaran.
Secara Nasional dapat dicatat permasalahan dan tantangan dunia pendidikan meliputi :
1.Distribusi Guru tidak merata padahal Negara membutuhkan banyak Guru seiring dengan jumlah penduduk yang terus meningkat namun disisi lain penghargaan pemerintah terhadap profesi Guru relative rendah.
2.Rendahnya kualifikasi tingkat pendidikan Guru, ditambah Kompetensi yang tidak menunjang baik kompetensi
Paedagogik, kepribadian, professional maupun Sosial menyebabkan rendahnya penghargaan masyarakat baik masyarakat umum maupun Dunia usaha dan industri.
Sedangkan tantangan secara Global menurut Jihad adalah Era Global menuntut peningkatan kualitas demokratisasi , Transparansi, Budaya Mutu dan HAM. Perkembangan IMTAQ dan akselerasi IPTEK memerlukan SDM yang berkualitas sementara pasar bebas menuntut hal serupa, aktualisasinya hanya mungkin bisa dilakukan melalui pendidikan yang bermutu.
Permasalahan dan tantangan diatas merupakan akumulasi dari ketidak-mapanan-nya dunia pendidikan nasional kita dalam kurun waktu yang begitu lama untuk menemukan karakteristiknya, semua itu diakibatkan oleh berbagai macam gejolak dan kepentingan. Namun, semua apa yang disampaikan dalam seminar tersebut terangkum dalam berapa kesimpulan yaitu Guru profesional merupakan kebutuhan yang sangat mutlak bagi dunia pendidikan untuk mencapai mutu pendidikan yang baik.Dengan mutu pendidikan yang baik akan mencapai tingkat kecerdasan yang tinggi,kesejahtraan yang layak,martabat yang terhormat,serta mampu bersaing secara Global dengan bangsa lain. Ditangan Gurulah harapan yang besar bangsa ini ditambatkan karena itu Guru haruslah manusia yang berkwalitas,menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,mampu dan proaktif mengantisipasi dan menjawab tantangan jaman yang terus berubah dan semakin kompleks; dengan landasan iman dan taqwa kepada Tuhan yang maha Esa.**
Makna Profesionalisme Guru di Mata Siswa
Kinerja guru saat ini sedang ramai disorot, baik kaitannya dengan kelayakannya mengajar, sikap profesionalismenya, maupun sertifikasi yang akhir-akhir ini selalu menjadi wacana hangat yang sering diperbincangkan.
SESEORANG yang memutuskan untuk berprofesi guru dituntut mampu memformulasikan berbagai elemen yang ada dalam dirinya, lingkungannya serta sisi keagamaannya menjadi satu kesatuan penunjang dalam kehidupan profesinya. Badudu-zain dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata "profesional" sebagai orang yang yang memiliki keahlian dan keterampilan. Karena, pendidikan dan latihan, berarti profesionalisme seorang guru harus lahir berbarengan pada saat ia memutuskan untuk menjadi seorang guru.
Yang menjadi permasalahan adalah adanya opini umum siswa yang mengklasifikasikan guru ke dalam dua kelompok dengan karakteristik yang berbeda. Masih ada dalam ingatan kita ketika masih di bangku sekolah dulu, tentang guru yang enak dan tidak enak dalam mengajar. Mengapa hal tersebut bisa terjadi padahal keterampilan dan keahlian telah mereka miliki?
Anggapan siswa tentang profesionalisme seorang guru adalah mereka yang mampu memadukan kecakapan keilmuannya dengan keterampilan menyampaikan materi pelajaran yang akan diberikan, sehingga apa yang diharapkan dari kegiatan belajar-mengajar tepat sasaran, efektif dan efisien. Menilai profesionalisme seorang guru jangan hanya terfokus pada satu sudut pandang, yakni dilihat dari sisi kelayakan mengajar maupun sertifikasi. Memang dua hal itu syarat mutlak yang harus dimiliki, tapi di lain pihak, sudut pandang siswa akan profesionalisme guru pun jangan hanya dipandang sebelah mata, toh mereka adalah pihak kedua yang merasakan langsung pengaruhnya.
Guru profesional di mata siswa adalah mereka yang mampu menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang unik, memikat, tidak membosankan, mampu merangsang motivasi belajar siswa, mau memandang siswa sebagai sahabat dan mampu menyentuh aspek psikis mereka. Kecerdikan seorang guru pun diuji. Dalam hal ini, seperti bagaimana kemampuan guru dalam membaca suasana kelas sebelum proses belajar berlangsung, membaca mood siswa terhadap pelajaran sehingga tahu "jurus" dan trik apa yang akan digunakan untuk meyampaikan pelajaran.
Menjadi guru profesional adalah dambaan setiap pengajar. Sebutan profesional merupakan dampak yang lahir dari hubungan kausalitas (sebab akibat), di mana respons/reaksi yang diberikan berasal dari sejauhmana penguasaan seorang pengajar dalam mempertanggungjawabkan tugas profesinya serta benar-benar kompeten dalam bidangnya. Sikap mawas diri terhadap perkembangan zaman, pengetahuan, mau memperluas wawasan dan mengembangkan keterampilan mengajar adalah modal awal yang harus dimiliki.
Makna profesional seorang guru ditinjau dari sudut pandang siswa sebagai pihak kedua, masih memiliki makna yang ambigu. Dengan adanya opini siswa yang mengelompokkan gaya mengajar guru ke dalam dua kelompok tadi, maka jelaslah bahwa profesionalisme merupakan hal yang sangat kompleks, seorang guru yang sangat menguasai bidang studinya secara mendalam belum tentu bisa dikatakan profesional bila ia kurang memiliki keterampilan dalam proses menyampaikan materi pelajaran kepada muridnya.
Mental yang tangguh, rasa tanggung jawab kepada profesi, anak didik dan tentunya Allah SWT merupakan motivasi utama seorang guru, mengajar. Karena mengajar bukan hanya proses mentransfer ilmu pengetahuan semata, tetapi juga merupakan proses mendidik agar siswa berperilaku baik, memberi contoh teladan, serta mau belajar dari anak didik agar hubungan timbal balik antara kedua belah pihak menjadi sinergi positif dalam membangun proses kegiatan belajar mengajar yang baik di sekolah. Maka sudah sepantasnya bila seorang guru harus selalu mau belajar dan mau memperbaiki segala kekurangannya. Wallahu a'lam.
Tantangan Profesionalisme Guru Ekonomi Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Ada tiga tantangan yang dihadapi guru dalam meng-implementasikan KBK, yaitu; tatangan bidang pengelolaan kurikulum, bidang pembelajaran dan bidang penilaian. Dalam menghadapi tantangan itu akan sangat tergantung pada profesionalisme guru. Guru profesional akan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran dan penilaian yang menyenangkan bagi siswa dan guru, sehingga dapat mendorong tumbuhnya kreativitas belajar pada diri siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan sangat menentukan minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Melalui model pembelajaran yang tepat diharapkan siswa tidak hanya dapat pengetahuan ekonomi, namun juga memiliki kesan yang mendalam tentang materi pelajaran, sehingga dapat mendorong siswa untuk mengimplementasikan konsep nilai-nilai ekonomi dalam kehidupan sehari-sehari.
Merujuk pada implementasi KBK paling tidak guru menghadapi tiga tantangan besar, yaitu tantangan pada bidang pengelolaan kurikulum, pembelajaran dan penilaian. Implementasi KBK berimplikasi serangkaian tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang guru dalam menjalan tugas keprofesionalannya. Tugas profesional seorang guru (Dikmenjur, 2001) antara lain harus mampu: menganalisis, menguasai dan menginplementasikan kurikulum dalam bentuk teori dan praktek; menguasai materi bidang studi yang diajarkan; membuat rencana pembelajaran. memilih dan mengembangkan materi dengan memperluas dan memperdalam dasar-dasar kejuruan yang lebih kuat dan mendasar; memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Berinteraksi (berkomunikasi) secara efisien dan efektif; menjalin kerja sama dengan instansi lain yang terkait dengan pembelajaran yang akan diberikan (dalam praktek); mengembangkan media pembelajaran; memilih dan menggunakan sumber belajar; memanfaatkan sarana dan lingkungan belajar; mengatur program pembelajaran dan jadwal akademik; memilih dan menetapkan materi kontekstual dengan kebutuhan lapangan kerja; menerapkan strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada kebermaknaan hasil belajar; mengelolakelas(classroom management); melaksanakan praktek dengan menghubungkan dan menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja; mengembangkan alat dan melaksanakan evaluasi hasil belajar, secara menyeluruh yang mencakup aspek kognitif, afektif, psychomotorik serta intelektual skill; memahami karakteristik siswa; memberi layanan bimbingan kepada siswa; dapat membagi perhatian terhadap proses dan hasil belajar secara profesional; membaca hasil penelitian dan publikasi lain yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan profesinya; melakukan penelitian sederhana (action research); serta memiliki wawasan global.
Untuk mengantisipasi tantangan dunia pendidikan yang semakin berat, maka profesionalime guru harus dikembangkan. Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam pengembangan profesionalitas guru menurut Balitbang Diknas antara lain adalah :
1. ”Perlunya revitalisasi pelatihan guru yang secara khusus dititikberatkan untuk memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bukan untuk meningkatkan sertifikasi mengajar semata-mata;
2. Perlunya mekanisme kontrol penyelenggaraan pelatihan guru untuk memaksimalkan pelaksanaannya;
3. Perlunya sistem penilaian yang sistemik dan periodik untuk mengetahui efektivitas dan dampak pelatihan guru terhadap mutu pendidikan;
4. Perlunya desentralisasi pelatihan guru pada tingkat kabupaten/kota sesuai dengan perubahan mekanisme kelembagaan otonomi daerah yang dituntut dalam UU No.22/1999.
5. Perlunya upaya-upaya alternatif yang mampu meningkatkan kesempatan dan kemampuan para guru dalam penguasaan materi pelajaran;
6. Perlunya tolok ukur (benchmark) kemampuan profesional sebagai acuan pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu guru;
7. Perlunya peta kemampuan profesional guru secara nasional yang tersedia di Depdiknas dan Kanwil-Kanwil untuk tujuan-tujuan pembinaan dan peningkatan mutu guru;
8. Perlunya untuk mengkaji ulang aturan/kebijakan yang ada melalui perumusan kembali aturan/kebijakan yang lebih fleksibel dan mampu mendorong guru untuk mengembangkan kreativitasnya;
9. Perlunya reorganisasi dan rekonseptualisasi kegiatan Pengawasan Pengelolaan Sekolah, sehingga kegiatan ini dapat menjadi sarana alternatif peningkatan mutu guru;
10. Perlunya upaya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penelitian, agar lebih bisa memahami dan menghayati permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
11. Perlu mendorong para guru untuk bersikap kritis dan selalu berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan.
12. Memperketat persyaratan untuk menjadi calon guru pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK);
13. Menumbuhkan apresiasi karier guru dengan memberikan kesempatan yang lebih luas untuk meningkatkan karier;
14. Perlunya ketentuan sistem credit point yang lebih fleksibel untuk mendukung jenjang karier guru, yang lebih menekankan pada aktivitas dan kreativitas guru dalam melaksanakan proses pengajaran”.
Untuk lebih mendorong tumbuhnya profesionlisme guru selain apa yang telah diutarakan oleh balitbang diknas, tentunya ”penghargaan yang profesional” terhadap profesi guru masih sangat penting. Seperti yang diundangkan bahwa guru berhak mendapat tunjangan profesi. Realisasi pasal ini tentunya akan sangat penting dalam mendorong tumbuhnya semangat profesionlisme pada diri guru.
Ada Apa dengan Profesionalisme Guru?
Profesionalismekah, jika guru memiliki sikap setia, tekun serta berdaulat berdasarkan ekspresi sebagai keharusan bukan sebagai rasa terpaksa, sehingga hubungan guru dengan murid akan lebih hangat. Persoalan siswa mudah ditangkap oleh guru dalam kesulitan proses belajar-mengajar dan dengan berbagai cara berupaya menemukan jalan keluar yang membantu. Jam guru di sekolah mungkin akan diperpanjang yang dimanfaatkan sebagai pendampingan untuk menemukan jalan keluar dari segala persoalan yang dihadapi dalam proses pendidikan. Kesetiaan dan ketekunanlah yang membuat orang berani melakukan pengorbanan waktu guna menemukan jawaban dari persoalan yang dihadapi.
Kesetiaan menjadi guru mudah jika dilihat dari rentang waktu -- sejak seseorang mulai diangkat menjadi guru hingga sekarang. Tetapi apakah kesetiaan terbuka untuk dinilai oleh lingkungan sehingga bisa dinilai memiliki ketekunan yang mengandung aspek loyalitas terhadap profesi?
Dalam pernyatan lain di dalam keseharian kita sering kali mendengar kata loyalitas dan intensitas, jika dikaitkan dengan profesionalisme dari tahun ke tahun, dari satu perubahan ke perubahan selalu bergema. Dalam banyak 'ritual' kerap muncul dalam retorika bahwa loyalitaslah yang membawa perubahan. Tentu saja ada benarnya. Dengan demikian antara pernyataan yang sangat suka menggunakan kata loyalitas dalam ritual tidak jauh sebenarnya dengan kata kesetiaan oleh Mayeroff tadi. Hanya saja lebihnya kata lolayitas kerap dipolitisasi sehingga guru kehilangan sikap berdaulat sehingga dianggap tertular oleh sikap menunggu petunjuk dari atas sebelum bertindak.
Profesionbalisme itu, dengan demikian, berarti juga sikap yang aktif dengan rasa tanggung jawab besar untuk membangun perubahan dari dalam diri. Sehingga muncullah pernyataan 'di tangan guru yang baik kurukulum yang kurang baik akan menjadi baik'. Guru yang baik guru yang profesional, tetapi apa artinya tanpa kesetiaan dan ketekunan?
Selasa, 02 Juni 2009
Senin, 01 Juni 2009
HYEGENE PERUSAHAAN DAN KESEHATAN KERJA (HYPERKES)
A. Pengertian
Hyegene perusahaan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari usaha dan kesehatan masyarakat yang ditunjukan kepada masyarakat pekerja, sekitar perusahaan dan umum yang menjadi hasil konsumen.
B. Tujuan dan Usaha yang Dilakukan
Tujuan hyperkes adalah untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja setinggi-tingginya sehingga dapat meningkatkan hasil produksi.
Usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan diatas antara lain :
Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakan akibat kerja.
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja.
Perawatan dan peninngkatan daya produktivitas tenaga manusia
Perlinungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya yang mungkin ditimbulkan dari hasil produksi perusahaan.
C. Faktor Penyebabnya Penyakit Akibat Kerja dan Pencegahannya
Adalah penyakit yang ditimbulkan oleh atau didapat saat melakukan pekerjaan, trmasuk kecelakaan akibat kerja yang faktor penyebabnya faktor mekanis.
Factor penyebab penyakit akibat kerja :
Golongan fisik :
o Suara yang keras dapat menyebabkan tuli.
o Suhu yang tinggi dapat menyebabkan hypepyrexia, sedangkan suhu rendah dapat menyebabkan frosthite.
o Penerangan yang terlalu terang atau yang kurang dapat menyebabkan mata terganggu.
o Radiasi sinar x atau sinar radio aktif menyebabkan penyakit darah, kemandulan dan sebagainya.
Golongan kimiawi :
o Gas yang bersifat racun
o Uap dari cairan atau benda padat
o Larutan atau cairan
o Debu-debu
Golongan penyakit infeksi :
o Penyakit anthrax oleh bacillus anthraxis pada penyamak kulit / pengumpil wol dan penyakit lain pada pekerja mikrobiologi.
Golongan fisiologi :
o Sebagai akibt kursi yang kurang cocok konstruksi mesin tidak cocok menyebabkan sikap badan sewaktu bekerja tidak baik.
Golongan mental :
o Disebabkan hubungan kerja yang kurang baik antara pekerja dan pimpinan, sesama pekerja atau karena pekerja kurang sesuai.
Usaha pemberantasan dan cara pencegahannya :
Subsitusi
Ventilasi umum Ventilasi keluar setempat
Isolasi
Pekerja menggunakan pelindung
Pemeriksaan kesehatan
Hyegene perusahaan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari usaha dan kesehatan masyarakat yang ditunjukan kepada masyarakat pekerja, sekitar perusahaan dan umum yang menjadi hasil konsumen.
B. Tujuan dan Usaha yang Dilakukan
Tujuan hyperkes adalah untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja setinggi-tingginya sehingga dapat meningkatkan hasil produksi.
Usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan diatas antara lain :
Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakan akibat kerja.
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja.
Perawatan dan peninngkatan daya produktivitas tenaga manusia
Perlinungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya yang mungkin ditimbulkan dari hasil produksi perusahaan.
C. Faktor Penyebabnya Penyakit Akibat Kerja dan Pencegahannya
Adalah penyakit yang ditimbulkan oleh atau didapat saat melakukan pekerjaan, trmasuk kecelakaan akibat kerja yang faktor penyebabnya faktor mekanis.
Factor penyebab penyakit akibat kerja :
Golongan fisik :
o Suara yang keras dapat menyebabkan tuli.
o Suhu yang tinggi dapat menyebabkan hypepyrexia, sedangkan suhu rendah dapat menyebabkan frosthite.
o Penerangan yang terlalu terang atau yang kurang dapat menyebabkan mata terganggu.
o Radiasi sinar x atau sinar radio aktif menyebabkan penyakit darah, kemandulan dan sebagainya.
Golongan kimiawi :
o Gas yang bersifat racun
o Uap dari cairan atau benda padat
o Larutan atau cairan
o Debu-debu
Golongan penyakit infeksi :
o Penyakit anthrax oleh bacillus anthraxis pada penyamak kulit / pengumpil wol dan penyakit lain pada pekerja mikrobiologi.
Golongan fisiologi :
o Sebagai akibt kursi yang kurang cocok konstruksi mesin tidak cocok menyebabkan sikap badan sewaktu bekerja tidak baik.
Golongan mental :
o Disebabkan hubungan kerja yang kurang baik antara pekerja dan pimpinan, sesama pekerja atau karena pekerja kurang sesuai.
Usaha pemberantasan dan cara pencegahannya :
Subsitusi
Ventilasi umum Ventilasi keluar setempat
Isolasi
Pekerja menggunakan pelindung
Pemeriksaan kesehatan
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA
A. Rumah Sakit
1. Pengertian
Rumah sakit merupakan organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus, difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik yang saling terkait untuk menangani maslah medik modern guna pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.
Rumah sakit adalah salah satu sarana untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
2. Klasifikasi rumah sakit, berdasarkan :
a. Kepemilikan
1) Rumah Sakit Pemerintah
Rumah sakit yang dikelola oleh DEPKES,
Rumah sakit PEMDA,
Rumah sakit militer,
Rumah sakit BUMN.
Rumah Sakit Umum Pemerintah berdasarkan unsur pelayanan, ketenagaan, fisik dan peralatan :
a. RSU kelas A
b. RSU kelas B
c. RSU kelas C
d. RSU kelas D
2) Rumah Sakit Sukarela
Dikelola oleh masyarakat, terdiri atas rumah sakit hak milik/bisnis (mencari profit = laba) dan rumah sakit nirlaba (berafiliasi dengan organisasi keagamaan).
b. Jenis Pelayanan
Rumah Sakit Umum
Rumah Sakit Khusus
c. Lama Tinggal
1. RS Perawatan Jangka Pendek
2. RS Perawatan Jangka Panjang
B. Puskemas
Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, memberikan pelayanan scara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan membina Peran Serta Masyarakat.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk. Pelayanan kesehatan di Puskesmas meliputi Pelayanan Pengobatan (Kuratif), Upaya Pencegahan (Preventif), Peningkatan Kesehatan (Promotif) dan Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif) yang ditujukan kepada semua penduduk tanpa membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.
Fungsi Puskesmas :
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Membina peran serta masyrakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
1. Pengelolaan
Tiga Asas Pokok Pengelolaan Puskesmas :
a. Mengikutsertakan potensi masyarakat.
b. Melaksanakan asas rujukan.
1) Sistem Rujukan
2) Jenis Rujukan :
a) Rujukan Medis.
b) Rujukan Kesehatan
c. Bertanggung jawab penuh atas wilayah kerjanya.
2. Kegiatan Pokok Puskesmas
Kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Kesejahteraan Ibu dan Anak.
2) Keluarga Berencana.
3) Usaha Peningkatan Gizi.
4) Kesehatan Lingkungan.
5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6) Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan.
7) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
8) Kesehatan Sekolah.
9) Kesehatan Olahraga.
10) Perawatan Kesehatan Masyarakat.
11) Kesehatan Kerja.
12) Kesehatan Gigi dan mulut.
13) Kesehatan Jiwa.
14) Kesehatan Mata.
15) Laboratorium Sederhana.
16) Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan.
17) Kesehatan Lanjut Usia.
18) Pembinaan Pengobatan Tradisional.
19) Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Setiap kegiatan Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PMKD).
3. Pengelolaan Obat di Puskesmas
Tugas pokok Puskesmas adalah mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas, yang meliputi :
1) Perencanaan
2) Pengadaan
3) Penerimaan
4) Penyimpanan
5) Distribusi
6) Penggunaan
7) Pencatatan dan Pelaporan
4. Fasilitas Pendukung
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Posyandu
C. Askes
Asuransi Kesehatan diperuntukkan bagi Pegawai negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran, dan Perintis Kemerdekaan yang membayar iuran untuk jaminan pemeliharaan kesehatan.
Fasilitas kesehatan yang melayani peserta ASKES :
1. Puskesmas
2. Rumah Sakit Pemerintah
3. Rumah Sakit TNI / POLRI / SWASTA yang ditunjuk
4. Unit Pelayanan Transfusi Darah / PMI
5. Apotek dan Optik yang ditunjuk.
Pelayanan Kesehatan yang mendapat jaminan ASKES :
1. Pelayanan Kesehatan meliputi Rawat Jalan dan Rawat Inap
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Persalinan
4. Pelayanan Transfusi Darah
5. Pelayanan Obat sesuai Daftar dan Plafon harga obat yang ditentukan.
6. Alat kesehatan : kacamata, alat bantu dengar, gigi / kaki / tangan tiruan.
7. Tindakan operasi
8. Pelayanan cuci darah
9. Cangkok Ginjal dan ESWL
10. Penunjang Diagnostik seperti : Laboratorium, radiodiagnostik, elektrmedik, USG, CT Scan dan MRI.
1. Pengertian
Rumah sakit merupakan organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus, difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik yang saling terkait untuk menangani maslah medik modern guna pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.
Rumah sakit adalah salah satu sarana untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
2. Klasifikasi rumah sakit, berdasarkan :
a. Kepemilikan
1) Rumah Sakit Pemerintah
Rumah sakit yang dikelola oleh DEPKES,
Rumah sakit PEMDA,
Rumah sakit militer,
Rumah sakit BUMN.
Rumah Sakit Umum Pemerintah berdasarkan unsur pelayanan, ketenagaan, fisik dan peralatan :
a. RSU kelas A
b. RSU kelas B
c. RSU kelas C
d. RSU kelas D
2) Rumah Sakit Sukarela
Dikelola oleh masyarakat, terdiri atas rumah sakit hak milik/bisnis (mencari profit = laba) dan rumah sakit nirlaba (berafiliasi dengan organisasi keagamaan).
b. Jenis Pelayanan
Rumah Sakit Umum
Rumah Sakit Khusus
c. Lama Tinggal
1. RS Perawatan Jangka Pendek
2. RS Perawatan Jangka Panjang
B. Puskemas
Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, memberikan pelayanan scara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan membina Peran Serta Masyarakat.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk. Pelayanan kesehatan di Puskesmas meliputi Pelayanan Pengobatan (Kuratif), Upaya Pencegahan (Preventif), Peningkatan Kesehatan (Promotif) dan Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif) yang ditujukan kepada semua penduduk tanpa membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.
Fungsi Puskesmas :
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Membina peran serta masyrakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
1. Pengelolaan
Tiga Asas Pokok Pengelolaan Puskesmas :
a. Mengikutsertakan potensi masyarakat.
b. Melaksanakan asas rujukan.
1) Sistem Rujukan
2) Jenis Rujukan :
a) Rujukan Medis.
b) Rujukan Kesehatan
c. Bertanggung jawab penuh atas wilayah kerjanya.
2. Kegiatan Pokok Puskesmas
Kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Kesejahteraan Ibu dan Anak.
2) Keluarga Berencana.
3) Usaha Peningkatan Gizi.
4) Kesehatan Lingkungan.
5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6) Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan.
7) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
8) Kesehatan Sekolah.
9) Kesehatan Olahraga.
10) Perawatan Kesehatan Masyarakat.
11) Kesehatan Kerja.
12) Kesehatan Gigi dan mulut.
13) Kesehatan Jiwa.
14) Kesehatan Mata.
15) Laboratorium Sederhana.
16) Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan.
17) Kesehatan Lanjut Usia.
18) Pembinaan Pengobatan Tradisional.
19) Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Setiap kegiatan Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PMKD).
3. Pengelolaan Obat di Puskesmas
Tugas pokok Puskesmas adalah mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas, yang meliputi :
1) Perencanaan
2) Pengadaan
3) Penerimaan
4) Penyimpanan
5) Distribusi
6) Penggunaan
7) Pencatatan dan Pelaporan
4. Fasilitas Pendukung
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Posyandu
C. Askes
Asuransi Kesehatan diperuntukkan bagi Pegawai negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran, dan Perintis Kemerdekaan yang membayar iuran untuk jaminan pemeliharaan kesehatan.
Fasilitas kesehatan yang melayani peserta ASKES :
1. Puskesmas
2. Rumah Sakit Pemerintah
3. Rumah Sakit TNI / POLRI / SWASTA yang ditunjuk
4. Unit Pelayanan Transfusi Darah / PMI
5. Apotek dan Optik yang ditunjuk.
Pelayanan Kesehatan yang mendapat jaminan ASKES :
1. Pelayanan Kesehatan meliputi Rawat Jalan dan Rawat Inap
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Persalinan
4. Pelayanan Transfusi Darah
5. Pelayanan Obat sesuai Daftar dan Plafon harga obat yang ditentukan.
6. Alat kesehatan : kacamata, alat bantu dengar, gigi / kaki / tangan tiruan.
7. Tindakan operasi
8. Pelayanan cuci darah
9. Cangkok Ginjal dan ESWL
10. Penunjang Diagnostik seperti : Laboratorium, radiodiagnostik, elektrmedik, USG, CT Scan dan MRI.
ILMU GIZI DAN USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
A. Makanan dan Manfaatnya
Setiap orang membutuhkan makanan yang cukup dan sehat, karena cara makan yang salah (salah gizi = malnutrition) dapat mengakibatkan timbulnya penyakit ataupun kelainan.
Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari cara memberikan makanan kepada tubuh setepat-tepatnya, sehingga tubuh dalam keadaan yang optimal.
1. Guna Makanan
• Memberi tenaga yang dibutuhkan oleh tubuh.
• Zat-zat makanan yang dapat memberi tenaga itu disebut zat tenaga, yang terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein, mineral dan protein.
• Memberi bahan untuk membangun/memelihara jaringan-jaringan tubuh yang terdiri dari protein, mineral dan air.
• Pengatur pekerjaan jaringan tubuh yang terdiri dari vitamin, mineral dan air.
2. Kebutuhan Kalori per Individu
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Macam pekerjaan
d. Tinggi dan berat individu
e. Keadaan individu
f. Iklim
Anak-anak
Umur Kebutuhan Kalori
1 - 3 tahun
4 - 6 tahun
7 - 9 tahun
10 - 12 tahun 1200 kal
1600 kal
1900 kal
3000 kal
Remaja
Umur Kebutuhan Kalori
Wanita Laki-laki
13 - 15 tahun
16 - 19 tahun 2400 kal
2500 kal 2800 kal
3000 kal
B. Zat-Zat Gizi dan Hubungannya dengan Kesehatan
1. Karbohidrat
Guna karbohidrat :
• Sebagai sumber tenaga dari tubuh
• Untuk cadangan tenaga (dalam bentuk simpanan lemak)
• Memberikan rasa kenyang (karena volume besar)
Sumber karbohidrat yang kita konsumsi dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu : Polysacharida (pati, dextrin), Disacharida (sucrose, maltose, lactose) dan Monosacharida (glucose, fructose, galactose).
Dalam proses pencernaan polysacharida terlebih dahulu dipecah menjadi disacharida lalu menjadi monosacharida, baru kemudian diserap oleh dinding usus. Dari dinding usus, monosacharida tersebut dikumpulkan di dalam hati, diubah menjadi glucose dan glycogen yang kemudian pada waktunya dipergunakan tubuh untuk :
Dibakar dalam jaringan, kelebihannya disimpan dalam bentuk glycogen dalam otot.
Diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit sebagai cadangan sumber tenaga.
Diubah menjadi lactosa sebagai bahan pembentuk ASI pada Ibu menyusui.
Sumber karbohidrat :
• Jenis padi-padian : beras, gandum, jagung.
• Jenis umbi-umbian : singkong, ubi rambat, gadung, kentang, talas, sagu.
• Gula dan madu.
Pada anak-anak kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan penyakit yang disebut Marasmus, dengan gejala-gejala badan kurus kering, rambut tipis dan jarang serta anak bermental apatis.
2. Protein
Guna Protein :
Sebagai bahan pembangun sel-sel jaringan.
Sebagai bahan untuk pembentukan berbagai hormone dan secret.
Dalam hal tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak, protein dipergunakan juga sebagai sumber tenaga. Satu gram protein menghasilkan 4,1 kalori.
Pada proses pencernaan, protein terlebih dahulu dipecah-pecah menjadi bentuk dasarnya, yaitu asam amino baru kemudian diserap di dinding usus. Beberapa jenis asam amino dapat dibentuk oleh tubuh sendiri (non essensial). Di samping itu, terdapat beberapa jenis asam amino yang harus dimasukkan dari luar, yang selalu terdapat dalam makanan kita sehari-hari (essensial). Beberapa jenis asam amino essensial tersebut adalah : Leusina, Threonina, Isoleusina, Methionina, Lysina, Arginia, Phenilalanina, Histida.
Sumber protein :
• Hewani, seperti daging, ikan, telur, susu dan produk-produknya.
• Nabati, seperti kacang-kacangan (kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kedelai, dll.)
Kebutuhan protein setiap hari :
Kebutuhan protein pada bayi dan anak-anak relative lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa, karena dalam masa pertumbuhan :
Bayi : 3 g/kg berat badan (± sepertiganya protein hewani)
Remaja : 1 ½ g/kg berat badan (± spertiganya protein hewani)
Dewasa : 1 g/kg berat badan (± sepertiganya protein hewani)
Kekurangan protein pada anak-anak menyebabkan pertumbuhan fisiknya terlambat, demikian juga perkembangan psikisnya. Pada keadaan yang parah anak akan menderita kwashiorkor, dengan gejala-gejala berat badan di bawah normal, rambut ubanan dan mudah tercerabut, kulit korengan atau mengelupas, oedema yang bila ditekan tidak segera kembali, cengeng. Kwashiorkor dan marasmus sering dijumpai pada anak-anak umur 1-3 tahun, yaitu setelah anak tidak lagi diberi ASI. Pada orang dewasa kekurangan protein yang parah berakibat terjadinya busung lapar (Hongeroedeem).
3. Lemak
Guna lemak :
• Sebagai sumber tenagakedua setelah karbohidrat.
• Sebagai cadangan sumber tenaga.
• Sebagai pelarut dari vitamin-vitamin A, D, E dan K.
• Sebagai bantalan tubuh terhadap benturan dan tekanan.
Yang dimaksud dengan lemak adalah semua bahan yang mengandung asam lemak, baik yang berbentuk padat maupun yang berbentuk cair, pada suhu kamar disebut minyak. Di samping itu, lemak juga dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan pelarut dari vitamin-vitamin A, D, E, dan K yang menyebabkan kita akan mengalami kekurangan vitamin-vitamin tersebut apabila tubuh kita mengalami kekurangan lemak.
4. Vitamin
Vitamin adalah suatu zat organik yang berfungsi sebagai katalusator untuk reaksi-reaksi kimiawi dalam tubuh makhluk hidup (bio-katalisator). Kebutuhan tubuh kita akan vitamin sebenarnya sangat sedikit (beberapa milligram atau bahkan kurang dari satu muligram), akan tetapi karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh kita maka harus selalu terdapat dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Ada 2 golongan vitamin, yaitu yang larut dalam lemak : vitamin A, D, E dan K dan yang larut dalam air : vitamin B complex dan C.
a) Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak :
• Vitamin A
Vitamin A berpengaruh terhadap pertumbuhan jaringan epithel, sehingga kekurangan vitamin A mengakibatkan kerusakan jaringan epithel yang memudahkan masuknya hama penyakit ke dalam tubuh kita.
Pada mata kekurangan vitamin A berakibat terjadinya Hemeralopia, Xerphtalmia yang dapat berlanjut dengan kebutaan. Diperkirakan 70% kebutaan di Indonesia disebabkan avitaminosis A pada masa balita.
Sumber vitamin A : lemak binatang, minyak ikan, hati, kuning telur dan susu. Pada sayuran hijau dan buah-buah yang berwarna terdapat pada vitamin A yang disebut carotene. Dalam hati carotene. Akan diubah menjadi vitamin A.
• Vitamin D
Kekurangan vitamin D berakibat terjadinya gangguan pertumbuhan gigi dan timbulnya penyakit rachitis. Penyakit rachitis dapat mengakibatkan terjadinya pertumbuan kaki yang berbentuk huruf X dan O pada anak-anak. Pada wanita dapat mengakibatkan kesempitan pinggul.
Sumber vitamin D : minyak ikan, kuning telur, susu, ikan teri. Di daerah tropis jarang ditemui kasus kekurangan vitamin D, karena di dalam kulit kita terdapat pro-vitamin D (Ergosterol) yang akan berubah menjadi vitamin D, apabila terkena sinar matahari.
• Vitamin E
Kekurangan vitamin E dapat berakibat orang menjadi mandul. Sumber vitamin E : biji yang sedang tumbuh (tauge), sayuran hijau, beras tumbuk dan susu.
• Vitamin K
Vitamin K berpengaruh terhadap pembentukan prothombrin di dalam hati, yang berperan penting dalam pembekuan darah. Kekurangan vitamin K akan menyebabkan darah yang keluar tidak mudah membeku, sehingga apabila seseorang terluka, pendarahannya akan sukar berhenti.
Sumber vitamin K : sayuran hijau, hati. Vitamin K dapat juga dibuat di dalam tubuh kita oleh bakteri-bakteri Escherichia coli di dalam colon (usus besar), sehingga kasus kekurangan vitamin K pada manusia jarang ditemukan.
b) Vitamin-vitamin yang larut dalam air :
• Vitamin C
Vitamin C berperan penting dalam daya tahan tubuh terhadap infeksi, pembentukan sel-sel merah darah (erythosit) dan pembentukan jaringan-jaringan penghubung terutama pada tulang dan gigi. Kekurangan vitamin C mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi, terjadinya anemia dan penyakit Scorbut dengan gejala gusi gampang berdarah, juga kulit mudah mengelupas.
Sumber vitamin C adalah sayuran hijau dan buah-buahan segar yang berwarna kuning atau merah. Vitamin C mudah larut dalam air, juga mudah rusak apabila terkena panas ataupun bila bahanmakanan disimpan lama.
• Vitamin B-Complex
(1) Vitamin B1 (Thiamin)
Kekurangan vitamin B1¬ ¬¬¬berakibat timbulnya penyakit beri-beri, dengan gejala nafsu makan hilang, kesemutan dan kelelahan pada kaki, pegal-pegal pada tangan dan kaki, jantung berdebar-debar, kemudian timbul oedema, mula-mula pada kaki kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Sumber vitamin B1: beras tumbuk, kacang-kacangan kering : kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kacang tanah, dsb. Sayuran hijau, ikan, telur, susu.¬¬¬¬¬¬
(2) Vitamin B¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬2¬
Vitamin B¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬2¬ penting untuk pernafasan sel, pertumbuhan, pemeliharaan jaringan syaraf, jaringan epithel dan kornea mata. Kekurangan vitamin B¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬2¬ berakibat cheilosis dengan gejala timbulnya luka-luka di sudut-sudut mulut dan pada kornea mata tumbuh pembuluh-pembuluh darah halus.
Sumber vitamin B¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬2¬ : beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, susu.
(3) Vitamin B¬6 (pyridoxin)
Vitamin B¬6 penting untuk metabolisme protein dan lemak. Kekurangan vitamin ini mengakibatkan terjadinya anemia dan dermatitis.
Sumber vitamin B¬6 : beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan hati.
(4) Vitamin B¬12
Vitamin B¬12 berperan penting dalam pembentukan erythosit. Kekurangan vitamin ini menyebabkan terjadinya anemia pernisiosa.
Sumber vitamin B¬12 : daging, hati, ikan dan kerang.
(5) Niacin (Asam nicotin)
Kekurangan niacin menyebabkan penyakit pellagra, dengan gejala kulit pecah-pecah terutama pada bagian-bagian yang terkena sinar matahari, gangguan pada sistem syaraf, juga gangguan pencernaan makanan.
Pellagra sering terjadi pada orang-orang yang mempergunakan jagung sebagai sumber hidrat arang yang utama, karena jagung hanya sedikit mengandung niacin dan sedikit tryptophan yang dapat diubah menjadi Niacin.
(6) Asam Folic
Asam folic berperan penting dalam pembentukan erythosit, karena kekurangan asam folic berakibat terjadinya anemia.
(7) Asam Panthothenat
Asam panthothenat penting dalam proses sintesa lemak dan sterol dalam tubuh.
(8) Cholin dan Biotin
Cholin dan Biotin berperan penting dalam metabolisme dan pengangkutan lemak. Kekurangan vitamin ini menyebabkan terjadinya perlemakan dalam hati, sehingga fungsi hati menjadi terganggu.
5. Mineral
Mineral dibutuhkan oleh tubuh sebagai zat pembangun dan zat pengatur. Dikonsumsi oleh tubuh dalam bentuk garam-garamnya. Mineral/garam-garam yang penting di antaranya adalah :
a) Garam Kapur (Ca)
Kegunaan garam kapur (Calsium) adalah untuk pembentukan tulang dan gigi dan untuk proses pembentukan darah. Sumber Ca : ikan teri, telur ayam, susu, daun kacang panjang, bayam, dan sawi.
b) Garam Phospor (P)
Garam phospor sangat diperlukan oleh tubuh karena semua sel tubuh mengandung unsur ini. Unsur P juga penting dalam metabolisme zat tenaga. Sumber garam phosphor : ikan teri, telur ayam, susu, daun kacang panjang, bayam dan sawi.
c) Garam Besi (Fe)
Fe merupakan unsure penting dalam pembentukan haemoglobin. Kekurangan unsure Fe berakibat terjadinya anemia. Sumber Fe : kuning telur, hati, ginjal, kacang hijau, bayam dan kangkung.
d) Garam Iodium (I¬2)
I¬2 merupakan unsure penting dalam pemebentukan hormone Tyroxin yang dihasilkan oleh kelenjar Thyroid (kelenjar gondok), yang berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhan.
e) Trace Mineral
Trace mineral adalah mineral yang juga dibutuhkan oleh tubuh, tetapi jumlahnya sangat kecil. Yang termasuk di dalamnya : Mn, Zn, Cu, Co dan F.
6. Air
Air merupakan unsur yang sangat penting dan merupakan bagian yang terbesar dari tubuh manusia. Air merupakan bahan baku pembentukan berbagai cairan tubuh termasuk hormon-hormon. Air yang terdapat dalam tubuh berasal dari air yang diminum, air yang dikandung oleh bahan-bahan makanan dan air yang merupakan sisa-sisa pembakaran karbohidrat, lemak serta protein.
C. Masalah Gizi Utama di Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia, masalah gizi utama di Indonesia ada 4, yaitu :
1. Masalah kekurangan protein dan kalori (KKP).
2. Masalah kekurangan vitamin A (Xeropthalmia).
3. Masalah kekurangan iodium (Gondok endemis)
4. Masalah kekurangan zat besi (Anemia gizi).
D. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
1. Membawa anak ke Posyandu
2. Penyuluhan oleh tenaga kesehatan
3. Menggunakan garam iodium
4. Imunisasi bagi ibu hamil dan bayi
5. Bagi ibu hamil memeriksa kehamilan
6. Bayi disusui dua tahun
7. Di pekarangan ditanami sayuran/apotek hidup
Tujuan UPGK
a. Tujuan Umum : meningkatkan dan membina keadaan gizi seluruh anggota masyarakat.
b. Tujuan Khusus :
1) Partisipasi dan pemerataan kegiatan.
2) Perubahan tingkah laku yang mendukung tercapainya perbaikan gizi.
3) Perbaikan gizi pada anak-anak balita.
Setiap orang membutuhkan makanan yang cukup dan sehat, karena cara makan yang salah (salah gizi = malnutrition) dapat mengakibatkan timbulnya penyakit ataupun kelainan.
Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari cara memberikan makanan kepada tubuh setepat-tepatnya, sehingga tubuh dalam keadaan yang optimal.
1. Guna Makanan
• Memberi tenaga yang dibutuhkan oleh tubuh.
• Zat-zat makanan yang dapat memberi tenaga itu disebut zat tenaga, yang terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein, mineral dan protein.
• Memberi bahan untuk membangun/memelihara jaringan-jaringan tubuh yang terdiri dari protein, mineral dan air.
• Pengatur pekerjaan jaringan tubuh yang terdiri dari vitamin, mineral dan air.
2. Kebutuhan Kalori per Individu
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Macam pekerjaan
d. Tinggi dan berat individu
e. Keadaan individu
f. Iklim
Anak-anak
Umur Kebutuhan Kalori
1 - 3 tahun
4 - 6 tahun
7 - 9 tahun
10 - 12 tahun 1200 kal
1600 kal
1900 kal
3000 kal
Remaja
Umur Kebutuhan Kalori
Wanita Laki-laki
13 - 15 tahun
16 - 19 tahun 2400 kal
2500 kal 2800 kal
3000 kal
B. Zat-Zat Gizi dan Hubungannya dengan Kesehatan
1. Karbohidrat
Guna karbohidrat :
• Sebagai sumber tenaga dari tubuh
• Untuk cadangan tenaga (dalam bentuk simpanan lemak)
• Memberikan rasa kenyang (karena volume besar)
Sumber karbohidrat yang kita konsumsi dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu : Polysacharida (pati, dextrin), Disacharida (sucrose, maltose, lactose) dan Monosacharida (glucose, fructose, galactose).
Dalam proses pencernaan polysacharida terlebih dahulu dipecah menjadi disacharida lalu menjadi monosacharida, baru kemudian diserap oleh dinding usus. Dari dinding usus, monosacharida tersebut dikumpulkan di dalam hati, diubah menjadi glucose dan glycogen yang kemudian pada waktunya dipergunakan tubuh untuk :
Dibakar dalam jaringan, kelebihannya disimpan dalam bentuk glycogen dalam otot.
Diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit sebagai cadangan sumber tenaga.
Diubah menjadi lactosa sebagai bahan pembentuk ASI pada Ibu menyusui.
Sumber karbohidrat :
• Jenis padi-padian : beras, gandum, jagung.
• Jenis umbi-umbian : singkong, ubi rambat, gadung, kentang, talas, sagu.
• Gula dan madu.
Pada anak-anak kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan penyakit yang disebut Marasmus, dengan gejala-gejala badan kurus kering, rambut tipis dan jarang serta anak bermental apatis.
2. Protein
Guna Protein :
Sebagai bahan pembangun sel-sel jaringan.
Sebagai bahan untuk pembentukan berbagai hormone dan secret.
Dalam hal tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak, protein dipergunakan juga sebagai sumber tenaga. Satu gram protein menghasilkan 4,1 kalori.
Pada proses pencernaan, protein terlebih dahulu dipecah-pecah menjadi bentuk dasarnya, yaitu asam amino baru kemudian diserap di dinding usus. Beberapa jenis asam amino dapat dibentuk oleh tubuh sendiri (non essensial). Di samping itu, terdapat beberapa jenis asam amino yang harus dimasukkan dari luar, yang selalu terdapat dalam makanan kita sehari-hari (essensial). Beberapa jenis asam amino essensial tersebut adalah : Leusina, Threonina, Isoleusina, Methionina, Lysina, Arginia, Phenilalanina, Histida.
Sumber protein :
• Hewani, seperti daging, ikan, telur, susu dan produk-produknya.
• Nabati, seperti kacang-kacangan (kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kedelai, dll.)
Kebutuhan protein setiap hari :
Kebutuhan protein pada bayi dan anak-anak relative lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa, karena dalam masa pertumbuhan :
Bayi : 3 g/kg berat badan (± sepertiganya protein hewani)
Remaja : 1 ½ g/kg berat badan (± spertiganya protein hewani)
Dewasa : 1 g/kg berat badan (± sepertiganya protein hewani)
Kekurangan protein pada anak-anak menyebabkan pertumbuhan fisiknya terlambat, demikian juga perkembangan psikisnya. Pada keadaan yang parah anak akan menderita kwashiorkor, dengan gejala-gejala berat badan di bawah normal, rambut ubanan dan mudah tercerabut, kulit korengan atau mengelupas, oedema yang bila ditekan tidak segera kembali, cengeng. Kwashiorkor dan marasmus sering dijumpai pada anak-anak umur 1-3 tahun, yaitu setelah anak tidak lagi diberi ASI. Pada orang dewasa kekurangan protein yang parah berakibat terjadinya busung lapar (Hongeroedeem).
3. Lemak
Guna lemak :
• Sebagai sumber tenagakedua setelah karbohidrat.
• Sebagai cadangan sumber tenaga.
• Sebagai pelarut dari vitamin-vitamin A, D, E dan K.
• Sebagai bantalan tubuh terhadap benturan dan tekanan.
Yang dimaksud dengan lemak adalah semua bahan yang mengandung asam lemak, baik yang berbentuk padat maupun yang berbentuk cair, pada suhu kamar disebut minyak. Di samping itu, lemak juga dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan pelarut dari vitamin-vitamin A, D, E, dan K yang menyebabkan kita akan mengalami kekurangan vitamin-vitamin tersebut apabila tubuh kita mengalami kekurangan lemak.
4. Vitamin
Vitamin adalah suatu zat organik yang berfungsi sebagai katalusator untuk reaksi-reaksi kimiawi dalam tubuh makhluk hidup (bio-katalisator). Kebutuhan tubuh kita akan vitamin sebenarnya sangat sedikit (beberapa milligram atau bahkan kurang dari satu muligram), akan tetapi karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh kita maka harus selalu terdapat dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Ada 2 golongan vitamin, yaitu yang larut dalam lemak : vitamin A, D, E dan K dan yang larut dalam air : vitamin B complex dan C.
a) Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak :
• Vitamin A
Vitamin A berpengaruh terhadap pertumbuhan jaringan epithel, sehingga kekurangan vitamin A mengakibatkan kerusakan jaringan epithel yang memudahkan masuknya hama penyakit ke dalam tubuh kita.
Pada mata kekurangan vitamin A berakibat terjadinya Hemeralopia, Xerphtalmia yang dapat berlanjut dengan kebutaan. Diperkirakan 70% kebutaan di Indonesia disebabkan avitaminosis A pada masa balita.
Sumber vitamin A : lemak binatang, minyak ikan, hati, kuning telur dan susu. Pada sayuran hijau dan buah-buah yang berwarna terdapat pada vitamin A yang disebut carotene. Dalam hati carotene. Akan diubah menjadi vitamin A.
• Vitamin D
Kekurangan vitamin D berakibat terjadinya gangguan pertumbuhan gigi dan timbulnya penyakit rachitis. Penyakit rachitis dapat mengakibatkan terjadinya pertumbuan kaki yang berbentuk huruf X dan O pada anak-anak. Pada wanita dapat mengakibatkan kesempitan pinggul.
Sumber vitamin D : minyak ikan, kuning telur, susu, ikan teri. Di daerah tropis jarang ditemui kasus kekurangan vitamin D, karena di dalam kulit kita terdapat pro-vitamin D (Ergosterol) yang akan berubah menjadi vitamin D, apabila terkena sinar matahari.
• Vitamin E
Kekurangan vitamin E dapat berakibat orang menjadi mandul. Sumber vitamin E : biji yang sedang tumbuh (tauge), sayuran hijau, beras tumbuk dan susu.
• Vitamin K
Vitamin K berpengaruh terhadap pembentukan prothombrin di dalam hati, yang berperan penting dalam pembekuan darah. Kekurangan vitamin K akan menyebabkan darah yang keluar tidak mudah membeku, sehingga apabila seseorang terluka, pendarahannya akan sukar berhenti.
Sumber vitamin K : sayuran hijau, hati. Vitamin K dapat juga dibuat di dalam tubuh kita oleh bakteri-bakteri Escherichia coli di dalam colon (usus besar), sehingga kasus kekurangan vitamin K pada manusia jarang ditemukan.
b) Vitamin-vitamin yang larut dalam air :
• Vitamin C
Vitamin C berperan penting dalam daya tahan tubuh terhadap infeksi, pembentukan sel-sel merah darah (erythosit) dan pembentukan jaringan-jaringan penghubung terutama pada tulang dan gigi. Kekurangan vitamin C mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi, terjadinya anemia dan penyakit Scorbut dengan gejala gusi gampang berdarah, juga kulit mudah mengelupas.
Sumber vitamin C adalah sayuran hijau dan buah-buahan segar yang berwarna kuning atau merah. Vitamin C mudah larut dalam air, juga mudah rusak apabila terkena panas ataupun bila bahanmakanan disimpan lama.
• Vitamin B-Complex
(1) Vitamin B1 (Thiamin)
Kekurangan vitamin B1¬ ¬¬¬berakibat timbulnya penyakit beri-beri, dengan gejala nafsu makan hilang, kesemutan dan kelelahan pada kaki, pegal-pegal pada tangan dan kaki, jantung berdebar-debar, kemudian timbul oedema, mula-mula pada kaki kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Sumber vitamin B1: beras tumbuk, kacang-kacangan kering : kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kacang tanah, dsb. Sayuran hijau, ikan, telur, susu.¬¬¬¬¬¬
(2) Vitamin B¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬2¬
Vitamin B¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬2¬ penting untuk pernafasan sel, pertumbuhan, pemeliharaan jaringan syaraf, jaringan epithel dan kornea mata. Kekurangan vitamin B¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬2¬ berakibat cheilosis dengan gejala timbulnya luka-luka di sudut-sudut mulut dan pada kornea mata tumbuh pembuluh-pembuluh darah halus.
Sumber vitamin B¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬2¬ : beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, susu.
(3) Vitamin B¬6 (pyridoxin)
Vitamin B¬6 penting untuk metabolisme protein dan lemak. Kekurangan vitamin ini mengakibatkan terjadinya anemia dan dermatitis.
Sumber vitamin B¬6 : beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan hati.
(4) Vitamin B¬12
Vitamin B¬12 berperan penting dalam pembentukan erythosit. Kekurangan vitamin ini menyebabkan terjadinya anemia pernisiosa.
Sumber vitamin B¬12 : daging, hati, ikan dan kerang.
(5) Niacin (Asam nicotin)
Kekurangan niacin menyebabkan penyakit pellagra, dengan gejala kulit pecah-pecah terutama pada bagian-bagian yang terkena sinar matahari, gangguan pada sistem syaraf, juga gangguan pencernaan makanan.
Pellagra sering terjadi pada orang-orang yang mempergunakan jagung sebagai sumber hidrat arang yang utama, karena jagung hanya sedikit mengandung niacin dan sedikit tryptophan yang dapat diubah menjadi Niacin.
(6) Asam Folic
Asam folic berperan penting dalam pembentukan erythosit, karena kekurangan asam folic berakibat terjadinya anemia.
(7) Asam Panthothenat
Asam panthothenat penting dalam proses sintesa lemak dan sterol dalam tubuh.
(8) Cholin dan Biotin
Cholin dan Biotin berperan penting dalam metabolisme dan pengangkutan lemak. Kekurangan vitamin ini menyebabkan terjadinya perlemakan dalam hati, sehingga fungsi hati menjadi terganggu.
5. Mineral
Mineral dibutuhkan oleh tubuh sebagai zat pembangun dan zat pengatur. Dikonsumsi oleh tubuh dalam bentuk garam-garamnya. Mineral/garam-garam yang penting di antaranya adalah :
a) Garam Kapur (Ca)
Kegunaan garam kapur (Calsium) adalah untuk pembentukan tulang dan gigi dan untuk proses pembentukan darah. Sumber Ca : ikan teri, telur ayam, susu, daun kacang panjang, bayam, dan sawi.
b) Garam Phospor (P)
Garam phospor sangat diperlukan oleh tubuh karena semua sel tubuh mengandung unsur ini. Unsur P juga penting dalam metabolisme zat tenaga. Sumber garam phosphor : ikan teri, telur ayam, susu, daun kacang panjang, bayam dan sawi.
c) Garam Besi (Fe)
Fe merupakan unsure penting dalam pembentukan haemoglobin. Kekurangan unsure Fe berakibat terjadinya anemia. Sumber Fe : kuning telur, hati, ginjal, kacang hijau, bayam dan kangkung.
d) Garam Iodium (I¬2)
I¬2 merupakan unsure penting dalam pemebentukan hormone Tyroxin yang dihasilkan oleh kelenjar Thyroid (kelenjar gondok), yang berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhan.
e) Trace Mineral
Trace mineral adalah mineral yang juga dibutuhkan oleh tubuh, tetapi jumlahnya sangat kecil. Yang termasuk di dalamnya : Mn, Zn, Cu, Co dan F.
6. Air
Air merupakan unsur yang sangat penting dan merupakan bagian yang terbesar dari tubuh manusia. Air merupakan bahan baku pembentukan berbagai cairan tubuh termasuk hormon-hormon. Air yang terdapat dalam tubuh berasal dari air yang diminum, air yang dikandung oleh bahan-bahan makanan dan air yang merupakan sisa-sisa pembakaran karbohidrat, lemak serta protein.
C. Masalah Gizi Utama di Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia, masalah gizi utama di Indonesia ada 4, yaitu :
1. Masalah kekurangan protein dan kalori (KKP).
2. Masalah kekurangan vitamin A (Xeropthalmia).
3. Masalah kekurangan iodium (Gondok endemis)
4. Masalah kekurangan zat besi (Anemia gizi).
D. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
1. Membawa anak ke Posyandu
2. Penyuluhan oleh tenaga kesehatan
3. Menggunakan garam iodium
4. Imunisasi bagi ibu hamil dan bayi
5. Bagi ibu hamil memeriksa kehamilan
6. Bayi disusui dua tahun
7. Di pekarangan ditanami sayuran/apotek hidup
Tujuan UPGK
a. Tujuan Umum : meningkatkan dan membina keadaan gizi seluruh anggota masyarakat.
b. Tujuan Khusus :
1) Partisipasi dan pemerataan kegiatan.
2) Perubahan tingkah laku yang mendukung tercapainya perbaikan gizi.
3) Perbaikan gizi pada anak-anak balita.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
A. Pengertian
Pertolongan pertama adalah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang sakit mendadak atau yang mendapat kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari seorang ahli (dokter). Tindakan segera yang menyangkut nyawa seseorang yaitu :
• Perdarahan hebat
• Pernafasan berhenti
• Keracunan
• Gangguan keadaan umum seperti pingsan, shock, mati suri
• Mencegah cacat
• Membantu proses penyembuhan
• Memberikan rasa nyaman pada si penderita
• Mencegah infeksi
B. Tindakan-tindakan yang Harus Dilakukan
Setiap ada kecelakaan maka tindakan-tindakan yang harus dilakukan adalah :
• Memanggil dokter sesegera mungkin atau mengirimkan penderita ke rumah sakit.
• Menghentikan pendarahan
• Mencegah dan mengatasi shock atau gangguan keadaan umum lainnya
• Mencegah terjadinya infeksi
C. Gangguan Umum
Gangguan keadaan umum adalah gangguan yang mengenai alat vital untuk hidup, yaitu :
• Susunan pernafasan : yaitu gangguan yang ditandai dengan pernafasan yang tidak teratur sampai tidak bernafas sama sekali.
• Susunan saraf pusat yaitu gangguan yang diatndai dengan menurunnya kesadaran.
• Sistem peredaran darah yaitu gangguan yang ditandai dengan denyut nadi/jantung yang tidak teratur sampai tidak berdenyut sama sekali.
Jenis gangguan umum
1. Kelengar
Gejalanya kesadaran menurun, muka pucat, berkeringat dingin, nadi cepat dan hampir tidak terasa.
Pertolongan
• Membawa penderita ke tempat yang lebih nyaman, tduh dan segar. Jangan dikerubungi banyak orang.
• Baringkan di atas tanah/bangku tanpa bantal, kepala dimiringkan agar kalau muntah akan mudah keluar.
• Pakaian yang menjepit leher, dada dan perut dilonggarkan.
• Ciumkan penderita dengan bau-bauan yang merangsang seperti amoniak, minyak wangi, bawang putih, dll.
2. Pingsan
Keadaan gangguan umum yang lebih berat dari pada kelenjar dengan gejala-gejala kesadaran menurun, tidak memberi reaksi menghindar bila diransang dengan rangsangan sakit, tidak bergerak, pernafasan dapat teratur atau tidak, nadi cepat/lambat/ tidak teratur.
Penyebabnya :
• Darah kekurangan oksigen
• Kerusakan jaringan otak
• Keracunan makanan/minuman atau pernafasan
3. Shock
Gangguan umum yang disebabkan karena pembuluh darah kurang terisi sehingga pengaliran darah terganggu. Gejala-gejalanya kesadaran menurun, tak bergerak atau gelisah, muka pucat, bibir kering, sangat haus, pernafasan tidak teratur, sering diselingi dengan menguap, lemah, mengantuk, badan dingin disertai dengan keringat dingin dan kering, nadi cepat.
Pertolongan yang diberikan
• Dibawa ke dokter/rumah sakit dengan segera
• Bawa penderita ke tempat yang segar udaranya
• Hentikan pendarahan yang ada dan cegah infeksi
• Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada dan perut.
• Selimuti penderita agar tidak kesinginan tapi dijaga agar tidak berkeringat.
• Penderita yang sadar dapat diberi minum teh hangat, jangan alkohol.
4. Mati Suri
Gangguan keadaan umum dimana penderita tidak sadar, pergerakan nafas dan denyut jantung berhenti atau tidak dapat dirasakan, tetapi kaku mayat atau lebam mayat belum terdapat.
Pertolongan yang terpenting adalah :
• Memberikan pernafasan buatan (resusitasi).
• Perbaikan peredaran darah dengan jalan mengurut jantung (massage jantung)
• Sebaiknya pernafasan buatan dan massage jantung dilakukan bersamaan.
D. Pernafasan Buatan
Tindakan yang dilakukan pada seseorang dengan maksud untuk menimbulkan pernafasan yang spontan dan teratur agar orang itu tertolong jiwanya. Prinsip terjadinya pernafasan adalah pernafasan bermaksud untuk mengambil oksigen untuk oksidasi dalam tubuh dan mengeluarkan CO2 yang tidak berguna dari tubuh melalui paru-paru. Pernafasan terdiri dari gerak menarik nafas (inspirasi) dan gerak mengeluarkan nafas (ekspirasi).
Pada metode pernafasan buatan dilakukan pengembangan dan pengecilan rongga dada sebagai usaha inspirasi dan ekspirasi. Sebelum melakukan pernafasan buatan terlebih dahulu dilakukan :
• Panggil dokter (oleh orang lain)
• Bersihkan saluran pernafasan : pada hidung jangan ada yang menghalangi, pada mulut jangan ada lumpur, makanan, maupun gigi palsu.
• Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada dan perut.
Metode Pernafasan Buatan
Cara yang ideal adalah yang paling baik dalam memberikan pertukaran udara dan yang paling mudah dikerjakan dan tidak melelahkan.
1. Cara Holger Neilsen
Merupakan cara yang paling baik, karena inspirasi dan ekspirasi dilakukan secara aktif dan mudah dipelajari.
Caranya :
• Penderita dibaringkan telungkup dengan kening diletakkan diatas tangan yang keduanya saling berimpitan.
• Pukul penderita diantara kedua tulang belikat agar lidahnya menjulur dan tidak menghalangi pernafasan.
• Penolong meletakkan tangannya diatas tulang belikat dengan ibu jari menghadap ke punggung. Lagian harus lurus dan jari direnggangkan dan kedua ibu jari bertemu satu sama lain.
• Penolong membungkuk ke depan dan menahan perlahan-lahan sama rata punggung penderita, maka terjadilah ekspirasi aktif. Kemudian dihentikan perlahan-lahan dan penolong kembali pada kedudukan semula.
• Lengan atas penderita dipegang pada sikunya dan badan penolong digerakkan ke belakang menarik lengan atas penderita sampai terasa adanya denyut, maka terjadi inspirasi aktif.
• Gerakan inspirasi dan ekspirasi dapat dilakukan 12 kali per menit
2. Cara mulut ke mulut
Biasanya dilakukan pada bayi dan anak kecil
• Penderita terlentang, kepala ditekan ke belakang, dagu ditarik sebanyak mungkin ke atas.
• Penolong menarik nafas sedalam-dalamnya dan letakkan mulut yang terbuka diatas mulut dan hidung penderita. Tiuplah udara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga tampak dada penderita membesar, maka terjadilah inspirasi. Lepaskan mulut penolong dari mulut penderita maka terjadilah ekspirasi.
• Kegiatan ini dapat dilakukan hingga 12 kali per menit.
3. Cara Silvester
• Penderita dibaringkan telentang
• Penolong berlutut pada satu kaki di belakang kepala si penderita dan menghadap ke muka penderita.
• Penolong memegang lengan bawah si penderita dekat sikunya, lalu mengangkat ke atas, kemudian ke belakang sampai sikut penderita menyentuh lantai. Dengan demikian terjadilah inspirasi.
• Setelah itu kedua lengan penderita diangkat ke atas dan kemuka, kemudian diturunkan hati-hati pada dada penderita dan menekan dadanya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
4. Cara Schafer
• Penderita dibaringkan telungkup
• Muka menghadap ke samping, pipi rapat diatas tanah/lantai.
• Penolong berlutut sehingga badan penderita berada diantara kedua lututnya, dengan muka menghadap punggung penderita.
• Kedua telapak tangan penolong ditempatkan di atas tulang rusuk penderita sebelah bawah dengan jarak kedua ibu jari kurang lebih 3 cm dan sejajar dengan tulang punggung penderita.
• Kedua lengan lurus, kemudian bengkokkan ke depan sehingga kedua tangan menekan secukupnya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
• Kemudian tegakkan badan seperti kedudukan semula, sehingga tekanan pada dinding rongga dada lenyap, tapi janganlah melepaskan tangan dari punggung penderita. Dan lenyapnya tekanan pada dinding rongga dada ini terjadilah ekspirasi secara pasif.
• Ekspirasi dan inspirasi ini diulang 12 kali per menit.
5. Cara Eve
• Penderita dibaringkan telungkup di atas bangku yang dapat dijungkit-jungkitkan.
• Muka penderita menghadap kesamping, pipi rapat dengan bangku
• Inspirasi dilakukan dengan menjungkitkan bangku sehingga kepala lebih tinggi dari pada kakinya (sudut ± 300)
• Gerakan ekspirasi dilakukan dengan membuat kepala letaknya lebih rendah dari kakinya. Inspirasi dan ekspirasi ini diulangi 12 kali per menit.
Pengurusran Jantung (Massage Jantung)
Tujuannya agar peredaran darah penderita berjalan kembali
• Penolong duduk atau berdiri disamping kanan penderita
• Letakkan telapak tangan kiri pada dada sebelah kiri penderita pada daerah jantung dan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri.
• Dengan kedua tangan, lakukan tekanan tegak lurus ke bawah dengan gerakan pendek dan kuat, kearah tulang punggung hingga jantung dan darah jantung terperas dan mengalir masuk ke jantung.
• Pengurutan ini dilakukan lebih kurang 60 kali per menit.
E. Luka (Vulnus)
Adalah terputusnya hubungan jaringan karena suatu sebab seperti kekerasan tumpul, kekerasan tajam, luka bakar dan luka tembak.
a. Luka karena kekerasan tumpul
• Luka lecet (hanya kulit yang rusak, pendarahan sedikit)
• Luka memar (jaringan di bawah kulit rusak tetapi kulit tidak luka)
• Luka robekan (pinggir dan dasar luka tidak rata, sering diatas tulang dan pendarahan sedikit daripada luka iris)
b. Luka karena kekerasan tajam
• Luka tusuk
• Luka iris
• Luka bacok
• Luka bakar
• Luka tembak
Akibat luka
• Pendarahan dengan segala akibatnya yaitu shock atau kematian.
• Infeksi oleh mikroorganisme
• Patah tulang dan lain-lain.
F. Patah Tulang (Fraktura)
Ada 2 jenis patah tulang, yaitu :
• Patah tulang tertutup, dimana ujung tulang patah tak berhubungan dengan udara, kulit utuh dapat pula terluka.
• Patah tulang terbuka, dimana ujung tulang patah berhubungan dengan udara.
Gejala-gejala patah tulang :
• Sakit pada tulang yang patah terutama yang dapat digerakkan
• Bentuk bagian badan yang terkena berubah, bengkok kebiruans
Pertolongan
• Pasanglah bidai pada bagian yang patah, kalau tak dapat ikatkanlah bagian yang patah ke badan sehingga pergerakan berkurang
• Bagian yang terkena diistirahatkan, pendarahan kalau terjadi dihentikan dan segera dikirim ke rumah sakit.
G. Pembalut
1. Pembalut penutup yang dipakai langsung menutup luka
2. pembalut penahan
H. Keracunan
a. Keracunan Melalui Makanan
b. Keracunan Asam atau Alkali Kuat
c. Keracunan Gas Beracun
I. Digigit Ular
• Segera pasang tali pengikat antara jantung dengan luka gigitan ular tersebut. Kira-kira 10 cm dari luka.
• Luka gigitan dihisap sekeras-kerasnya dan ludahkanlah keluar. Bila tertelan tidak berbahaya, tapi mulut penolong tidak boleh ada lukanya. Si penderita pun dapat menghisap sendiri lukanya. Yang paling baik bila luka disedot dengan sedotan karet.
• Lebarkanlah luka gigitan dengan ujung pisau yang telah dibakar terlebih dahulu. Keluarkan darahnya sebanyak mungkin agar bisanya turut keluar.
• Taburkanlah pada luka serbuk kalium permanganat.
• Setelah 20 menit lepaskan pengikat agar jaringan yang lainnya tidak mati karena tidak mendapat darah. Setelah 2 menit lakukanlah pengikatan kembali. Selanjutnya pengikat dilepaskan tiap setengah jam selama 2 menit sampai penderita mendapat pertolongan dari dokter.
J. Kecelakaan Karena Arus Listrik
• Penderita harus secepatnya dilepaskan dari sumber listrik
• Pertolongan selanjutnya sesuai keadaan penderita
• Dibawa ke rumah sakit
Pertolongan pertama adalah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang sakit mendadak atau yang mendapat kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari seorang ahli (dokter). Tindakan segera yang menyangkut nyawa seseorang yaitu :
• Perdarahan hebat
• Pernafasan berhenti
• Keracunan
• Gangguan keadaan umum seperti pingsan, shock, mati suri
• Mencegah cacat
• Membantu proses penyembuhan
• Memberikan rasa nyaman pada si penderita
• Mencegah infeksi
B. Tindakan-tindakan yang Harus Dilakukan
Setiap ada kecelakaan maka tindakan-tindakan yang harus dilakukan adalah :
• Memanggil dokter sesegera mungkin atau mengirimkan penderita ke rumah sakit.
• Menghentikan pendarahan
• Mencegah dan mengatasi shock atau gangguan keadaan umum lainnya
• Mencegah terjadinya infeksi
C. Gangguan Umum
Gangguan keadaan umum adalah gangguan yang mengenai alat vital untuk hidup, yaitu :
• Susunan pernafasan : yaitu gangguan yang ditandai dengan pernafasan yang tidak teratur sampai tidak bernafas sama sekali.
• Susunan saraf pusat yaitu gangguan yang diatndai dengan menurunnya kesadaran.
• Sistem peredaran darah yaitu gangguan yang ditandai dengan denyut nadi/jantung yang tidak teratur sampai tidak berdenyut sama sekali.
Jenis gangguan umum
1. Kelengar
Gejalanya kesadaran menurun, muka pucat, berkeringat dingin, nadi cepat dan hampir tidak terasa.
Pertolongan
• Membawa penderita ke tempat yang lebih nyaman, tduh dan segar. Jangan dikerubungi banyak orang.
• Baringkan di atas tanah/bangku tanpa bantal, kepala dimiringkan agar kalau muntah akan mudah keluar.
• Pakaian yang menjepit leher, dada dan perut dilonggarkan.
• Ciumkan penderita dengan bau-bauan yang merangsang seperti amoniak, minyak wangi, bawang putih, dll.
2. Pingsan
Keadaan gangguan umum yang lebih berat dari pada kelenjar dengan gejala-gejala kesadaran menurun, tidak memberi reaksi menghindar bila diransang dengan rangsangan sakit, tidak bergerak, pernafasan dapat teratur atau tidak, nadi cepat/lambat/ tidak teratur.
Penyebabnya :
• Darah kekurangan oksigen
• Kerusakan jaringan otak
• Keracunan makanan/minuman atau pernafasan
3. Shock
Gangguan umum yang disebabkan karena pembuluh darah kurang terisi sehingga pengaliran darah terganggu. Gejala-gejalanya kesadaran menurun, tak bergerak atau gelisah, muka pucat, bibir kering, sangat haus, pernafasan tidak teratur, sering diselingi dengan menguap, lemah, mengantuk, badan dingin disertai dengan keringat dingin dan kering, nadi cepat.
Pertolongan yang diberikan
• Dibawa ke dokter/rumah sakit dengan segera
• Bawa penderita ke tempat yang segar udaranya
• Hentikan pendarahan yang ada dan cegah infeksi
• Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada dan perut.
• Selimuti penderita agar tidak kesinginan tapi dijaga agar tidak berkeringat.
• Penderita yang sadar dapat diberi minum teh hangat, jangan alkohol.
4. Mati Suri
Gangguan keadaan umum dimana penderita tidak sadar, pergerakan nafas dan denyut jantung berhenti atau tidak dapat dirasakan, tetapi kaku mayat atau lebam mayat belum terdapat.
Pertolongan yang terpenting adalah :
• Memberikan pernafasan buatan (resusitasi).
• Perbaikan peredaran darah dengan jalan mengurut jantung (massage jantung)
• Sebaiknya pernafasan buatan dan massage jantung dilakukan bersamaan.
D. Pernafasan Buatan
Tindakan yang dilakukan pada seseorang dengan maksud untuk menimbulkan pernafasan yang spontan dan teratur agar orang itu tertolong jiwanya. Prinsip terjadinya pernafasan adalah pernafasan bermaksud untuk mengambil oksigen untuk oksidasi dalam tubuh dan mengeluarkan CO2 yang tidak berguna dari tubuh melalui paru-paru. Pernafasan terdiri dari gerak menarik nafas (inspirasi) dan gerak mengeluarkan nafas (ekspirasi).
Pada metode pernafasan buatan dilakukan pengembangan dan pengecilan rongga dada sebagai usaha inspirasi dan ekspirasi. Sebelum melakukan pernafasan buatan terlebih dahulu dilakukan :
• Panggil dokter (oleh orang lain)
• Bersihkan saluran pernafasan : pada hidung jangan ada yang menghalangi, pada mulut jangan ada lumpur, makanan, maupun gigi palsu.
• Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada dan perut.
Metode Pernafasan Buatan
Cara yang ideal adalah yang paling baik dalam memberikan pertukaran udara dan yang paling mudah dikerjakan dan tidak melelahkan.
1. Cara Holger Neilsen
Merupakan cara yang paling baik, karena inspirasi dan ekspirasi dilakukan secara aktif dan mudah dipelajari.
Caranya :
• Penderita dibaringkan telungkup dengan kening diletakkan diatas tangan yang keduanya saling berimpitan.
• Pukul penderita diantara kedua tulang belikat agar lidahnya menjulur dan tidak menghalangi pernafasan.
• Penolong meletakkan tangannya diatas tulang belikat dengan ibu jari menghadap ke punggung. Lagian harus lurus dan jari direnggangkan dan kedua ibu jari bertemu satu sama lain.
• Penolong membungkuk ke depan dan menahan perlahan-lahan sama rata punggung penderita, maka terjadilah ekspirasi aktif. Kemudian dihentikan perlahan-lahan dan penolong kembali pada kedudukan semula.
• Lengan atas penderita dipegang pada sikunya dan badan penolong digerakkan ke belakang menarik lengan atas penderita sampai terasa adanya denyut, maka terjadi inspirasi aktif.
• Gerakan inspirasi dan ekspirasi dapat dilakukan 12 kali per menit
2. Cara mulut ke mulut
Biasanya dilakukan pada bayi dan anak kecil
• Penderita terlentang, kepala ditekan ke belakang, dagu ditarik sebanyak mungkin ke atas.
• Penolong menarik nafas sedalam-dalamnya dan letakkan mulut yang terbuka diatas mulut dan hidung penderita. Tiuplah udara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga tampak dada penderita membesar, maka terjadilah inspirasi. Lepaskan mulut penolong dari mulut penderita maka terjadilah ekspirasi.
• Kegiatan ini dapat dilakukan hingga 12 kali per menit.
3. Cara Silvester
• Penderita dibaringkan telentang
• Penolong berlutut pada satu kaki di belakang kepala si penderita dan menghadap ke muka penderita.
• Penolong memegang lengan bawah si penderita dekat sikunya, lalu mengangkat ke atas, kemudian ke belakang sampai sikut penderita menyentuh lantai. Dengan demikian terjadilah inspirasi.
• Setelah itu kedua lengan penderita diangkat ke atas dan kemuka, kemudian diturunkan hati-hati pada dada penderita dan menekan dadanya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
4. Cara Schafer
• Penderita dibaringkan telungkup
• Muka menghadap ke samping, pipi rapat diatas tanah/lantai.
• Penolong berlutut sehingga badan penderita berada diantara kedua lututnya, dengan muka menghadap punggung penderita.
• Kedua telapak tangan penolong ditempatkan di atas tulang rusuk penderita sebelah bawah dengan jarak kedua ibu jari kurang lebih 3 cm dan sejajar dengan tulang punggung penderita.
• Kedua lengan lurus, kemudian bengkokkan ke depan sehingga kedua tangan menekan secukupnya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
• Kemudian tegakkan badan seperti kedudukan semula, sehingga tekanan pada dinding rongga dada lenyap, tapi janganlah melepaskan tangan dari punggung penderita. Dan lenyapnya tekanan pada dinding rongga dada ini terjadilah ekspirasi secara pasif.
• Ekspirasi dan inspirasi ini diulang 12 kali per menit.
5. Cara Eve
• Penderita dibaringkan telungkup di atas bangku yang dapat dijungkit-jungkitkan.
• Muka penderita menghadap kesamping, pipi rapat dengan bangku
• Inspirasi dilakukan dengan menjungkitkan bangku sehingga kepala lebih tinggi dari pada kakinya (sudut ± 300)
• Gerakan ekspirasi dilakukan dengan membuat kepala letaknya lebih rendah dari kakinya. Inspirasi dan ekspirasi ini diulangi 12 kali per menit.
Pengurusran Jantung (Massage Jantung)
Tujuannya agar peredaran darah penderita berjalan kembali
• Penolong duduk atau berdiri disamping kanan penderita
• Letakkan telapak tangan kiri pada dada sebelah kiri penderita pada daerah jantung dan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri.
• Dengan kedua tangan, lakukan tekanan tegak lurus ke bawah dengan gerakan pendek dan kuat, kearah tulang punggung hingga jantung dan darah jantung terperas dan mengalir masuk ke jantung.
• Pengurutan ini dilakukan lebih kurang 60 kali per menit.
E. Luka (Vulnus)
Adalah terputusnya hubungan jaringan karena suatu sebab seperti kekerasan tumpul, kekerasan tajam, luka bakar dan luka tembak.
a. Luka karena kekerasan tumpul
• Luka lecet (hanya kulit yang rusak, pendarahan sedikit)
• Luka memar (jaringan di bawah kulit rusak tetapi kulit tidak luka)
• Luka robekan (pinggir dan dasar luka tidak rata, sering diatas tulang dan pendarahan sedikit daripada luka iris)
b. Luka karena kekerasan tajam
• Luka tusuk
• Luka iris
• Luka bacok
• Luka bakar
• Luka tembak
Akibat luka
• Pendarahan dengan segala akibatnya yaitu shock atau kematian.
• Infeksi oleh mikroorganisme
• Patah tulang dan lain-lain.
F. Patah Tulang (Fraktura)
Ada 2 jenis patah tulang, yaitu :
• Patah tulang tertutup, dimana ujung tulang patah tak berhubungan dengan udara, kulit utuh dapat pula terluka.
• Patah tulang terbuka, dimana ujung tulang patah berhubungan dengan udara.
Gejala-gejala patah tulang :
• Sakit pada tulang yang patah terutama yang dapat digerakkan
• Bentuk bagian badan yang terkena berubah, bengkok kebiruans
Pertolongan
• Pasanglah bidai pada bagian yang patah, kalau tak dapat ikatkanlah bagian yang patah ke badan sehingga pergerakan berkurang
• Bagian yang terkena diistirahatkan, pendarahan kalau terjadi dihentikan dan segera dikirim ke rumah sakit.
G. Pembalut
1. Pembalut penutup yang dipakai langsung menutup luka
2. pembalut penahan
H. Keracunan
a. Keracunan Melalui Makanan
b. Keracunan Asam atau Alkali Kuat
c. Keracunan Gas Beracun
I. Digigit Ular
• Segera pasang tali pengikat antara jantung dengan luka gigitan ular tersebut. Kira-kira 10 cm dari luka.
• Luka gigitan dihisap sekeras-kerasnya dan ludahkanlah keluar. Bila tertelan tidak berbahaya, tapi mulut penolong tidak boleh ada lukanya. Si penderita pun dapat menghisap sendiri lukanya. Yang paling baik bila luka disedot dengan sedotan karet.
• Lebarkanlah luka gigitan dengan ujung pisau yang telah dibakar terlebih dahulu. Keluarkan darahnya sebanyak mungkin agar bisanya turut keluar.
• Taburkanlah pada luka serbuk kalium permanganat.
• Setelah 20 menit lepaskan pengikat agar jaringan yang lainnya tidak mati karena tidak mendapat darah. Setelah 2 menit lakukanlah pengikatan kembali. Selanjutnya pengikat dilepaskan tiap setengah jam selama 2 menit sampai penderita mendapat pertolongan dari dokter.
J. Kecelakaan Karena Arus Listrik
• Penderita harus secepatnya dilepaskan dari sumber listrik
• Pertolongan selanjutnya sesuai keadaan penderita
• Dibawa ke rumah sakit
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dan Meningkatkan Mutu Dan Kualitas Pendidikan
Mencerdaskan kehidupan bangsa, kata-kata itulah yang menjadi sorotan utama dan menjadi topik bahasan pada tulisan ini. Berbicara tentang kecerdasan kehidupan bangsa memang tidak bisa kita pisahkan dengan proses pendidikan, sebab pendidikan merupakan salah satunya jalan dalam mewujudkan kecerdasan itu, karena memang untuk penafsiran kata “pendidikan” sangatlah luas dan memiliki makna dalam hal pelaksanaan yang cukup luas pula. Begitu juga dengan “pemerintah”, mempersoalkan masalah pendidikan yang dirasakan oleh “masyarakat” akan tidak terlepas dari yang namanya pemerintah, sebab aktor utama yang merancang proses pendidikan itu adalah pemerintah.
Oleh karena itu, kecerdasan, pendidikan, masyarakat, dan pemerintah adalah suatu kesatuan yang harus berjalan secara bersamaan. Sebab, pendidikan yang tidak berorientasi pada kualitas dan tingkat kecerdasan yang diperoleh, akan bertentangan dengan keinginan dan harapan dari masyarakat serta pemerintah yang ada. Oleh karena itu, menjadi buah pertanyaan bagi kita semua ketika melihat fenomena mutu dan kualitas pendidikan bangsa Indonesia saat ini, siapakah yang patut disalahkan? Masyarakatkah…., atau Pemerintah…..!
Untuk menilai tingkat kecerdasan masyarakat bangsa Indonesia saat ini, kita tidak perlu repot-repot, cukup dengan melirik proses perjalanan pendidikan yang ada saja. Tidak bisa kita pungkiri memang, bahwa yang menjadi permasalahan mendasar di dunia pendidikan adalah proses pendidikan yang carut marut. Dapat kita lihat dari proses pendidikan dari tingkat SD sampai PT (Perguruan Tinggi, red.) yang masih dilanda berbagai permasalahan dan polemik di mana-mana.
Persoalan mendasar pendidikan tersebut tampak belum tersentuh, karena kita “Masyarakat” sebagai objek dari pendidikan tersebut dan pemerintah sebagai subjek, masih belum bisa satu persepsi dalam hal penyelesaian permasalahan tersebut. Implikasinya adalah banyak bermunculan persoalan pendidikan, mulai dari kesejahteraan guru, dosen, kurikulum, buku ajaran, ujian nasional, atau status BHPT yang lagi panas-panasnya dikaji oleh berbagai kalangan kampus di Indonesia.
Sekilas mengenai Ujian Nasional (UN, red) yang beberapa waktu lalu telah diumumkan oleh pemerintah, memperoleh hasil yang cukup memilukan. Bahkan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, red) “Bambang Suhendro” mengemukakan bahwa masih banyak siswa-siswi yang sulit untuk melewati batas standr nilai yang ada. Artinya adalah, bahwa kualitas dan mutu peserta didik kita saat ini rata-rata di bawah standar yang diharapkan, tentunya juga jauh di bawah rata-rata standar kualitas internasional.
KESIMPULAN
Untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa haruslah ditangani bersama, baik dengan pemerintah, pendidik, dan masyarakat itu sendiri. Karena bila upaya pemerintah dalam meningkatkan kecerdasan bangsa tidak didukung oleh tenaga pendidik, masyarakat, dan pihak-pihak yang lainnya, maka tuuan dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kecerdasan bangsa itu tidak akan berhasil.
Misalnya :
Untuk apa pemerintah mendirikan bangunan sekolah, program wajib belajar 9 tahun, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan pemberian sarana dan prasarana lainnya, bila tidak didukung oleh tenaga pendidik yang profesional, dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tersebut. Selain itu, kita sebagai pendidik sebaiknya dapat meningkatkan potensi dan kemampuan dalam mendidik peserta didik, serta pemerintah pun harus dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
1. Pemerintah
Dalam proses pendidikan pemerintah harus turut serta dalam peningkatkan mutu pendidikan, misalnya dengan mengadakan “Wajib Belajar 9 Tahun”. Dengan begitu setiap warga negara telah mengenyam pendidikan minimal sampai ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
2. Pendidik
Pendidik harus profesional, maksudnya pendidik memiliki keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu/norma tertentu.
Pendidik yang penuh dengan tujuan, orientasi jelas, serta memiliki visi misi yang berukur serta cara-caram yang mulia. Pendidik juga harus memiliki kompetensi.
3. Kesadaran
Apabila pemerintah sudah mengadakan program Wajib Belajar 9 Tahun dan dibantu dengan dana BOS, kemudian sudah tersedia pendidik yang profesional masyarakat juga harus memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan. Maka dari itu, pemerintah mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Mencerdaskan kehidupan bangsa di sini diartikan bahwa dalam pelaksanaan pendidikan itu harus ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Untuk menigkatkan mutu pendidikan harusnya diawali dari kualitas pendidiknya terlebih dahulu, setelah terciptanya seorang pendidik yang profesional maka selanjutnya mutu pendidikan masyarakat akan menjadi lebih baik. Kemudian apabila kita mendapatkan masyarakat yang belum mengerti arti pentingnya pendidikan, maka terlebih dahulu harus diberikan pengertian akan pentingnya pendidikan. Jadi, kesimpulannya apabila telah terciptanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, maka akan terbentuk masyarakat yang cerdas.
Oleh karena itu, kecerdasan, pendidikan, masyarakat, dan pemerintah adalah suatu kesatuan yang harus berjalan secara bersamaan. Sebab, pendidikan yang tidak berorientasi pada kualitas dan tingkat kecerdasan yang diperoleh, akan bertentangan dengan keinginan dan harapan dari masyarakat serta pemerintah yang ada. Oleh karena itu, menjadi buah pertanyaan bagi kita semua ketika melihat fenomena mutu dan kualitas pendidikan bangsa Indonesia saat ini, siapakah yang patut disalahkan? Masyarakatkah…., atau Pemerintah…..!
Untuk menilai tingkat kecerdasan masyarakat bangsa Indonesia saat ini, kita tidak perlu repot-repot, cukup dengan melirik proses perjalanan pendidikan yang ada saja. Tidak bisa kita pungkiri memang, bahwa yang menjadi permasalahan mendasar di dunia pendidikan adalah proses pendidikan yang carut marut. Dapat kita lihat dari proses pendidikan dari tingkat SD sampai PT (Perguruan Tinggi, red.) yang masih dilanda berbagai permasalahan dan polemik di mana-mana.
Persoalan mendasar pendidikan tersebut tampak belum tersentuh, karena kita “Masyarakat” sebagai objek dari pendidikan tersebut dan pemerintah sebagai subjek, masih belum bisa satu persepsi dalam hal penyelesaian permasalahan tersebut. Implikasinya adalah banyak bermunculan persoalan pendidikan, mulai dari kesejahteraan guru, dosen, kurikulum, buku ajaran, ujian nasional, atau status BHPT yang lagi panas-panasnya dikaji oleh berbagai kalangan kampus di Indonesia.
Sekilas mengenai Ujian Nasional (UN, red) yang beberapa waktu lalu telah diumumkan oleh pemerintah, memperoleh hasil yang cukup memilukan. Bahkan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, red) “Bambang Suhendro” mengemukakan bahwa masih banyak siswa-siswi yang sulit untuk melewati batas standr nilai yang ada. Artinya adalah, bahwa kualitas dan mutu peserta didik kita saat ini rata-rata di bawah standar yang diharapkan, tentunya juga jauh di bawah rata-rata standar kualitas internasional.
KESIMPULAN
Untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa haruslah ditangani bersama, baik dengan pemerintah, pendidik, dan masyarakat itu sendiri. Karena bila upaya pemerintah dalam meningkatkan kecerdasan bangsa tidak didukung oleh tenaga pendidik, masyarakat, dan pihak-pihak yang lainnya, maka tuuan dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kecerdasan bangsa itu tidak akan berhasil.
Misalnya :
Untuk apa pemerintah mendirikan bangunan sekolah, program wajib belajar 9 tahun, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan pemberian sarana dan prasarana lainnya, bila tidak didukung oleh tenaga pendidik yang profesional, dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tersebut. Selain itu, kita sebagai pendidik sebaiknya dapat meningkatkan potensi dan kemampuan dalam mendidik peserta didik, serta pemerintah pun harus dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
1. Pemerintah
Dalam proses pendidikan pemerintah harus turut serta dalam peningkatkan mutu pendidikan, misalnya dengan mengadakan “Wajib Belajar 9 Tahun”. Dengan begitu setiap warga negara telah mengenyam pendidikan minimal sampai ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
2. Pendidik
Pendidik harus profesional, maksudnya pendidik memiliki keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu/norma tertentu.
Pendidik yang penuh dengan tujuan, orientasi jelas, serta memiliki visi misi yang berukur serta cara-caram yang mulia. Pendidik juga harus memiliki kompetensi.
3. Kesadaran
Apabila pemerintah sudah mengadakan program Wajib Belajar 9 Tahun dan dibantu dengan dana BOS, kemudian sudah tersedia pendidik yang profesional masyarakat juga harus memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan. Maka dari itu, pemerintah mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Mencerdaskan kehidupan bangsa di sini diartikan bahwa dalam pelaksanaan pendidikan itu harus ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Untuk menigkatkan mutu pendidikan harusnya diawali dari kualitas pendidiknya terlebih dahulu, setelah terciptanya seorang pendidik yang profesional maka selanjutnya mutu pendidikan masyarakat akan menjadi lebih baik. Kemudian apabila kita mendapatkan masyarakat yang belum mengerti arti pentingnya pendidikan, maka terlebih dahulu harus diberikan pengertian akan pentingnya pendidikan. Jadi, kesimpulannya apabila telah terciptanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, maka akan terbentuk masyarakat yang cerdas.
Minggu, 31 Mei 2009
Friendster
Friendster, yang ide penamaannya berasal dari nama Napster, adalah sebuah situs web jaringan sosial di mana seorang pengguna akan membuat identitas maya dan kemudian mengisi data dirinya untuk kemudian mendapatkan account di Friendster. Dalam Friendster, kita juga dapat melihat teman dari teman kita dan teman dari teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri.
Friendster dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan sekarang sudah melewati masa beta test. Sejak awal 2005, Friendster juga telah memulai fitur blog.
Saat ini Friendster telah menginternasionalisasi bahasanya yang semula hanya bahasa Inggris, saat ini telah tersedia bahasa Indonesia, bahasa Tionghoa, bahasa Spanyol, bahasa Korea, bahasa Jepang, bahasa Vietnam, bahasa Malaysia.
Kiprah
Situs ini merupakan situs jaringan sosial pertama di internet yang memiliki basis awal di negara-negara berbahasa Inggris, lalu menyebar hingga ke Asia. Posisinya di Amerika Serikat dan tidak lama kemudian digantikan dengan MySpace dan kemudian Facebook dan LinkedIn, namun situs ini masih memiliki basis masa di Asia.
Profil anggota palsu
Selain itu, seiring semakin populernya layanan ini muncul juga berbagai akun yang disebut fakester. Akun-akun ini adalah account yang dibuat bukan dengan identitas diri sendiri, seperti selebriti dan tokoh politik seperti Presiden RI ke-2, Soeharto, yang di Friendster terdapat beberapa account dengan nama beliau.
Bahkan terdapat 16 akun Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Andi Mallarangeng, pihak Istana Kepresidenan telah melacak pihak pembuat situs-situs itu, bahkan langsung menyurati pengelola jaringan Friendster maupun penyedia jasa Internet di Yahoo, agar sesegera mungkin menghentikan pengguna yang mengaku sebagai Presiden Yudhoyono.
Pengenalan Friendster
Friendster biasa digunakan untuk mencari teman dan mempublikasikan profil pribadi, serta melengkapinya dengan foto.
Friendster tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi bahkan di seluruh dunia. Dengan menu Pencarian pengguna dapat mencari anggota Friendster lain, baik menurut nama, alamat, atau bahkan menurut hobinya.
Apabila telah melihat profil seorang anggota Friendster, pengguna dapat menambahkannya ke dalam daftar teman. Dengan mengklik Tambahkan sebagai Teman. Hanya saja untuk itu harus mengetahui alamat email atau nama lengkapnya, setelah itu tinggal menunggu persetujuan darinya.
Pengguna juga bisa saling mengirimkan pesan kepada anggota Friendster lain melalui fitur Kirim Pesan. Selain itu, juga dapat menambahkan testimoni kepada teman. Testimoni dapat berupa komentar, ucapan selamat ulang tahun, atau bahkan sebuah gambar. Testimoni yang telah diterima akan ditampilkan pada bagian bawah profil yang bersangkutan. Jika ingin menambahkan sebuah testimoni, anda cukup mengelik ikon Tambah Komentar pada profil.
Friendster dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan sekarang sudah melewati masa beta test. Sejak awal 2005, Friendster juga telah memulai fitur blog.
Saat ini Friendster telah menginternasionalisasi bahasanya yang semula hanya bahasa Inggris, saat ini telah tersedia bahasa Indonesia, bahasa Tionghoa, bahasa Spanyol, bahasa Korea, bahasa Jepang, bahasa Vietnam, bahasa Malaysia.
Kiprah
Situs ini merupakan situs jaringan sosial pertama di internet yang memiliki basis awal di negara-negara berbahasa Inggris, lalu menyebar hingga ke Asia. Posisinya di Amerika Serikat dan tidak lama kemudian digantikan dengan MySpace dan kemudian Facebook dan LinkedIn, namun situs ini masih memiliki basis masa di Asia.
Profil anggota palsu
Selain itu, seiring semakin populernya layanan ini muncul juga berbagai akun yang disebut fakester. Akun-akun ini adalah account yang dibuat bukan dengan identitas diri sendiri, seperti selebriti dan tokoh politik seperti Presiden RI ke-2, Soeharto, yang di Friendster terdapat beberapa account dengan nama beliau.
Bahkan terdapat 16 akun Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Andi Mallarangeng, pihak Istana Kepresidenan telah melacak pihak pembuat situs-situs itu, bahkan langsung menyurati pengelola jaringan Friendster maupun penyedia jasa Internet di Yahoo, agar sesegera mungkin menghentikan pengguna yang mengaku sebagai Presiden Yudhoyono.
Pengenalan Friendster
Friendster biasa digunakan untuk mencari teman dan mempublikasikan profil pribadi, serta melengkapinya dengan foto.
Friendster tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi bahkan di seluruh dunia. Dengan menu Pencarian pengguna dapat mencari anggota Friendster lain, baik menurut nama, alamat, atau bahkan menurut hobinya.
Apabila telah melihat profil seorang anggota Friendster, pengguna dapat menambahkannya ke dalam daftar teman. Dengan mengklik Tambahkan sebagai Teman. Hanya saja untuk itu harus mengetahui alamat email atau nama lengkapnya, setelah itu tinggal menunggu persetujuan darinya.
Pengguna juga bisa saling mengirimkan pesan kepada anggota Friendster lain melalui fitur Kirim Pesan. Selain itu, juga dapat menambahkan testimoni kepada teman. Testimoni dapat berupa komentar, ucapan selamat ulang tahun, atau bahkan sebuah gambar. Testimoni yang telah diterima akan ditampilkan pada bagian bawah profil yang bersangkutan. Jika ingin menambahkan sebuah testimoni, anda cukup mengelik ikon Tambah Komentar pada profil.
Facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas (seperti: .edu, .ac, .uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini.
Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-e apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis.
Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia.Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi,dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-e apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis.
Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia.Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi,dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa yang dilakukan secara berkala berbentuk ujian, prak-tikum, tugas, dan atau pengamatan oleh dosen. Bentuk ujian meliputi ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas akhir. Pembobotan masing-masing unsur penilaian ditetapkan dengan kesepakatan antara dosen pembina matakuliah dan mahasiswa berdasarkan silabus matakuliah yang diatur dalam pedoman akademik masing-masing fakultas/program studi setara fakultas dan program pascasarjana.
Suatu matakuliah (kecuali matakuliah seminar, kuliah kerja, magang, praktek lapangan, dan tugas akhir) boleh diujikan pada akhir semester apabila jumlah pertemuan/tatap muka sekurang-kurangnya 80% dari total tatap muka. Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir semester apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. kehadiran ≥ 75% dari jumlah tatap muka untuk setiap matakuliah yang diprogram, kecuali ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan; dan
2. memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas/program studi setara fakultas.
Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian susulan apabila sakit atau melaksanakan tugas dari institusi. Prosedur ujian susulan sebagai berikut:
1. mahasiswa mendaftar ujian susulan secara on-line dan mencetak formulir persetujuan (F1) dari SIAKAD serta melampirkan surat dokter atau surat tugas;
2. mahasiswa meminta persetujuan kepada dosen pengampu/pembina matakuliah dengan membawa formulir Permohonan Ujian Susulan (F1);
3. mahasiswa menyerahkan formulir persetujuan ujian susulan yang telah ditandatangani oleh dosen pengampu/pembina matakuliah kepada Operator Program Studi/Jurusan untuk dimintakan persetujuan Ketua Jurusan;
4. mahasiswa menyerahkan formulir persetujuan ujian susulan yang telah ditandatangani oleh Ketua Jurusan kepada Operator Fakultas untuk dimintakan persetujuan Dekan atau Pembantu Dekan I.
Mahasiswa dapat mengikuti ujian tugas akhir (laporan, skripsi, tesis, atau disertasi), apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. telah menyelesaikan semua matakuliah yang ditentukan oleh fakultas/ program studi setara fakultas tanpa nilai E dengan IPK ≥ 2,00, PP ≥ 85% (untuk Ilmu-ilmu Kesehatan PP ≥ 90%); dan
2. ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas/program studi setara fakultas dan program pascasarjana. Penilaian prestasi hasil belajar mahasiswa dikelompokkan berdasarkan kriteria rentang nilai.
Huruf Nilai Rentang Nilai Penggolongan
A 4,0 80 - 100 Sangat baik
B 3,0 70 - 79 Baik
C 2,0 60 - 69 Cukup
D 1,0 50 - 59 Kurang
E 0 0 - 49 Sangat kurang
Matakuliah dengan nilai B, C, dan D pada semua program pendidikan dapat diprogram ulang. Semua matakuliah yang diprogram ulang, nilai yang diakui adalah nilai yang diperoleh pada program terakhir.
Di samping evaluasi pembelajaran terhadap kemajuan belajar mahasiswa, juga dilakukan evaluasi terhadap proses belajar-mengajar. Pelaksanaan evaluasi proses belajar-mengajar dilakukan oleh fakultas/program studi setara fakultas. Komponen yang dievaluasi meliputi:
1. kelengkapan dan kesesuaian antara perencanaan (silabus) dan pelaksanaan pembelajaran;
2. kesesuaian antara sarana dan tujuan pembelajaran; dan
3. peran serta mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.
Suatu matakuliah (kecuali matakuliah seminar, kuliah kerja, magang, praktek lapangan, dan tugas akhir) boleh diujikan pada akhir semester apabila jumlah pertemuan/tatap muka sekurang-kurangnya 80% dari total tatap muka. Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir semester apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. kehadiran ≥ 75% dari jumlah tatap muka untuk setiap matakuliah yang diprogram, kecuali ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan; dan
2. memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas/program studi setara fakultas.
Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian susulan apabila sakit atau melaksanakan tugas dari institusi. Prosedur ujian susulan sebagai berikut:
1. mahasiswa mendaftar ujian susulan secara on-line dan mencetak formulir persetujuan (F1) dari SIAKAD serta melampirkan surat dokter atau surat tugas;
2. mahasiswa meminta persetujuan kepada dosen pengampu/pembina matakuliah dengan membawa formulir Permohonan Ujian Susulan (F1);
3. mahasiswa menyerahkan formulir persetujuan ujian susulan yang telah ditandatangani oleh dosen pengampu/pembina matakuliah kepada Operator Program Studi/Jurusan untuk dimintakan persetujuan Ketua Jurusan;
4. mahasiswa menyerahkan formulir persetujuan ujian susulan yang telah ditandatangani oleh Ketua Jurusan kepada Operator Fakultas untuk dimintakan persetujuan Dekan atau Pembantu Dekan I.
Mahasiswa dapat mengikuti ujian tugas akhir (laporan, skripsi, tesis, atau disertasi), apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. telah menyelesaikan semua matakuliah yang ditentukan oleh fakultas/ program studi setara fakultas tanpa nilai E dengan IPK ≥ 2,00, PP ≥ 85% (untuk Ilmu-ilmu Kesehatan PP ≥ 90%); dan
2. ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas/program studi setara fakultas dan program pascasarjana. Penilaian prestasi hasil belajar mahasiswa dikelompokkan berdasarkan kriteria rentang nilai.
Huruf Nilai Rentang Nilai Penggolongan
A 4,0 80 - 100 Sangat baik
B 3,0 70 - 79 Baik
C 2,0 60 - 69 Cukup
D 1,0 50 - 59 Kurang
E 0 0 - 49 Sangat kurang
Matakuliah dengan nilai B, C, dan D pada semua program pendidikan dapat diprogram ulang. Semua matakuliah yang diprogram ulang, nilai yang diakui adalah nilai yang diperoleh pada program terakhir.
Di samping evaluasi pembelajaran terhadap kemajuan belajar mahasiswa, juga dilakukan evaluasi terhadap proses belajar-mengajar. Pelaksanaan evaluasi proses belajar-mengajar dilakukan oleh fakultas/program studi setara fakultas. Komponen yang dievaluasi meliputi:
1. kelengkapan dan kesesuaian antara perencanaan (silabus) dan pelaksanaan pembelajaran;
2. kesesuaian antara sarana dan tujuan pembelajaran; dan
3. peran serta mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.
Evaluasi Pembelajaran
Berhubungan dengan evaluasi kurikulum yang telah diposting beberapa waktu kemarin akan dilanjutkan pada evaluasi pendidikan dan evaluasi pembelajaran yang mana uriaanya adalah sebagai berikut:
Evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria-judgment atau tindakan.
• Penilaian untuk menentukan kualitas
• Pengukuran untuk menetukan kuantitas
Evaluasi memiliki beberapa prinsip dasar yaitu ;
• Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembeljaran bagi masyrakat.
• Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilkukan dengan metode yang berbeda.
• Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwennag untuk memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program. Evaluator hanya membantu memberikan alternatif.
• Penelitian evaluasi adalah tanggung jawab tim bukan perorangan.
• Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula sebaliknya.
• evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi.
• Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, hingga perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi.
• Evaluasi akan mntap apabila dilkukan dengan instrumen dan teknik yang aplicable.
• evaluator hendaknya mampu membedakan yang dimaksud dengan evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi program.
• Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.
Evaluasi memiliki beberapa fungsi yaitu ;
• Fungsi normatif : berfungsi untut perbaikan sistem pembelajaran
• Fungsi diagnostik : untuk mengetahui faktor kesulitan siswa dalam prose pembelajaran
• Fungsi sumatif : berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik
• Fungsi penempatan
Adapun prinsip prinsip evaluasi
• Objektif : sesuai dengan kemampuan siswa
• Kontinuitas : berkesinabungan
• Komperhensif : berkaitan dengan sikap nilai
• Praktis : praktis digunakan penidik dan peserta didik
• Akuntabilitas : tanggung jawab
Karakteristik alat ukur
Validitas : ketepatan
Realibilitas : ketetapan
Praktis
Diskriminatif
Bentuk eveluasi
Evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria-judgment atau tindakan.
• Penilaian untuk menentukan kualitas
• Pengukuran untuk menetukan kuantitas
Evaluasi memiliki beberapa prinsip dasar yaitu ;
• Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembeljaran bagi masyrakat.
• Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilkukan dengan metode yang berbeda.
• Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwennag untuk memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program. Evaluator hanya membantu memberikan alternatif.
• Penelitian evaluasi adalah tanggung jawab tim bukan perorangan.
• Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula sebaliknya.
• evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi.
• Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, hingga perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi.
• Evaluasi akan mntap apabila dilkukan dengan instrumen dan teknik yang aplicable.
• evaluator hendaknya mampu membedakan yang dimaksud dengan evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi program.
• Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.
Evaluasi memiliki beberapa fungsi yaitu ;
• Fungsi normatif : berfungsi untut perbaikan sistem pembelajaran
• Fungsi diagnostik : untuk mengetahui faktor kesulitan siswa dalam prose pembelajaran
• Fungsi sumatif : berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik
• Fungsi penempatan
Adapun prinsip prinsip evaluasi
• Objektif : sesuai dengan kemampuan siswa
• Kontinuitas : berkesinabungan
• Komperhensif : berkaitan dengan sikap nilai
• Praktis : praktis digunakan penidik dan peserta didik
• Akuntabilitas : tanggung jawab
Karakteristik alat ukur

Validitas : ketepatan
Realibilitas : ketetapan
Praktis
Diskriminatif
Bentuk eveluasi
GLOBAL WARMING
Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah
suatu masalah yang perlu kita risaukan.
"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa
mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah
Anda berpikir.
Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
mempublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya
sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi
peningkatan suhu merata di seluruh
bagian bumi, antara 0,15 - 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus
berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan
es
di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas,
pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun
akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang
berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah
di
pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga
akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa
manusia.
Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu
minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun.
Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C
per
tahun. Tanda yang kasat mata adalah menghilangnya salju yang dulu
menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung
Jayawijaya di Papua.
Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir
dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan.
Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm.
Jika
suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050
daerah-daerah
di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi
(seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.
Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya
kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es
yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan
permukaan laut bumi - termasuk laut di seputar Indonesia - terus meningkat.
Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis
kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang
sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan
orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat
tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.
Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR),
menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi
gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah)
yang
dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah
untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa
menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer).
Penipisan
lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis
lapisan-lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek
matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi
gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian
meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.
Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%)
penyumbang emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar
fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga,
mobil, pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke
udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%),
ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak
dihasilkan dari proses pembusukan materi organic seperti yang banyak
terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM
untuk kendaraan. Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem
kerja kulkas dan AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut
meningkatkan suhu rumah kaca.
Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim.
Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki
bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan,
dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus
bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal. Banyak
orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih
dari
separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35%
rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya
udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya
menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga dunia. Direktur
Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan, Indonesia
pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai
penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut
(yang diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa
menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan
habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di
seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa
menghirup udara bersih.
Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet
Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk
anak-anak kita nanti.
Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :
1. Matikan listrik.
(jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan
standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak.
Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN
menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu ke jenis CFL, sesuai daya listrik.
Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC....
Tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya,
sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC
untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar.
Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang
banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Say no to plastic.
Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar.
Atau
Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka
turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.
"GOD hears more than u say, GOD answers more than u ask & GOD gives more than u desire ; realize it"
suatu masalah yang perlu kita risaukan.
"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa
mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah
Anda berpikir.
Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
mempublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya
sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi
peningkatan suhu merata di seluruh
bagian bumi, antara 0,15 - 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus
berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan
es
di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas,
pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun
akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang
berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah
di
pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga
akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa
manusia.
Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu
minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun.
Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C
per
tahun. Tanda yang kasat mata adalah menghilangnya salju yang dulu
menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung
Jayawijaya di Papua.
Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir
dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan.
Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm.
Jika
suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050
daerah-daerah
di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi
(seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.
Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya
kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es
yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan
permukaan laut bumi - termasuk laut di seputar Indonesia - terus meningkat.
Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis
kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang
sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan
orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat
tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.
Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR),
menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi
gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah)
yang
dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah
untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa
menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer).
Penipisan
lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis
lapisan-lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek
matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi
gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian
meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.
Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%)
penyumbang emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar
fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga,
mobil, pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke
udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%),
ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak
dihasilkan dari proses pembusukan materi organic seperti yang banyak
terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM
untuk kendaraan. Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem
kerja kulkas dan AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut
meningkatkan suhu rumah kaca.
Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim.
Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki
bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan,
dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus
bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal. Banyak
orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih
dari
separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35%
rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya
udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya
menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga dunia. Direktur
Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan, Indonesia
pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai
penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut
(yang diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa
menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan
habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di
seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa
menghirup udara bersih.
Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet
Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk
anak-anak kita nanti.
Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :
1. Matikan listrik.
(jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan
standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak.
Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN
menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu ke jenis CFL, sesuai daya listrik.
Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC....
Tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya,
sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC
untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar.
Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang
banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Say no to plastic.
Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar.
Atau
Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka
turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.
"GOD hears more than u say, GOD answers more than u ask & GOD gives more than u desire ; realize it"
Sabtu, 30 Mei 2009
Strategi Belajar Matematika SD Dengan Cara Kooperatif Multi Level
A. Konstruktivitas dalam pembelajaran Matematika
Belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun pengetahuan baru
berdasarkan pengalaman atau pengalaman yang sudah dimiliki.[Jerome Bruner,1999]
Selain itu proses pembangunan bias melalui Asimilasi atau Akomodasi[MC
Mahon.1996]
Pembelajaran matematuka dalam pandangan konstruktivis menurut
Hudojo[1998] mempunyai cirri – cirri sebagai berikut :
1. Siswa terlibat aktif dalam belajarnya
2. Informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu
skemata yang dimiliki siswa.
B. Pembelajaran Kooperatif.
Dalam belajar kooperatif ,siswa dibentuk dalam kelompok – kelompok yang
terdiri dari 4atau 5 anak untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan
guru [Slavin; 1995]
Jonson [1994] menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah
memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman
baik secara individu maupun kelompok . Oleh sebab itu dalam belajar kooperatif
siswa belajar legih banyak teman mereka daripada dari guru.
Menurut Stahl [1994] cirri - cirri dari pembelajaran kooperatif adal sebagai
berikut :
1. belajar dari teman
2. tatap muka antar teman
3. mendengarkan antar anggota
4. belajar dari teman sendiri dalam kelompok
5. belajar dari kelompok kecil
6. prodoktif berbicara atau mengemukakan pendapat
7. siswa membuat keputusan
8. siswa aktif.
C. Strategi Belajar Kooperatif Multi Level
Strategi belajar koop[eratif multi level adalah belajar dalam kelompok kecil
dengan menumbuhkan kerjasama sevara maksimal melalui kegiatan pembelajaran
oleh teman sendiri dengn sistim multi level di dalamnya untuk mencapai kompentensi
dasar.
Keunggulan Strategi Belajar Kelompok Kooperatif Multi Level adalah :
1. Menyajikan pembelajaran yang aktif,kr5eatif,efektif,dan menyenangkan
2. Siswa dapat mengaktualkan kemapuannya me4lalui perannya dalam kegiatan
peer teaching
3. Memiliki daya serap yang tinggi
4. Guru dapat memperbaiki gaya mengajar
5. Kegiatan belajar yang semula berpusat pada guru menjadi banyak berpusat pada
murid
Langkah – langkah Belajar Kooperatif Multi Level
1. Menentukan siswa yang berada di level 1, level 2 dan level 3
2. Membentuk kelompok
3. Guru memberikan mate4ri secara kese4luruhan dan memberi lks
4. Level 1 diberi materi dan lks
5. Siswa level 1 memberikan ke siswa level 2
6. Ddengan dibantu siswa level 1 .level 2 memberikan lks ke siswa level 3
7. Guru memantau dan mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran
8. Presentasi
9. Penilaian akhir
10. Penghargaan kelompok dan individu
Belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun pengetahuan baru
berdasarkan pengalaman atau pengalaman yang sudah dimiliki.[Jerome Bruner,1999]
Selain itu proses pembangunan bias melalui Asimilasi atau Akomodasi[MC
Mahon.1996]
Pembelajaran matematuka dalam pandangan konstruktivis menurut
Hudojo[1998] mempunyai cirri – cirri sebagai berikut :
1. Siswa terlibat aktif dalam belajarnya
2. Informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu
skemata yang dimiliki siswa.
B. Pembelajaran Kooperatif.
Dalam belajar kooperatif ,siswa dibentuk dalam kelompok – kelompok yang
terdiri dari 4atau 5 anak untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan
guru [Slavin; 1995]
Jonson [1994] menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah
memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman
baik secara individu maupun kelompok . Oleh sebab itu dalam belajar kooperatif
siswa belajar legih banyak teman mereka daripada dari guru.
Menurut Stahl [1994] cirri - cirri dari pembelajaran kooperatif adal sebagai
berikut :
1. belajar dari teman
2. tatap muka antar teman
3. mendengarkan antar anggota
4. belajar dari teman sendiri dalam kelompok
5. belajar dari kelompok kecil
6. prodoktif berbicara atau mengemukakan pendapat
7. siswa membuat keputusan
8. siswa aktif.
C. Strategi Belajar Kooperatif Multi Level
Strategi belajar koop[eratif multi level adalah belajar dalam kelompok kecil
dengan menumbuhkan kerjasama sevara maksimal melalui kegiatan pembelajaran
oleh teman sendiri dengn sistim multi level di dalamnya untuk mencapai kompentensi
dasar.
Keunggulan Strategi Belajar Kelompok Kooperatif Multi Level adalah :
1. Menyajikan pembelajaran yang aktif,kr5eatif,efektif,dan menyenangkan
2. Siswa dapat mengaktualkan kemapuannya me4lalui perannya dalam kegiatan
peer teaching
3. Memiliki daya serap yang tinggi
4. Guru dapat memperbaiki gaya mengajar
5. Kegiatan belajar yang semula berpusat pada guru menjadi banyak berpusat pada
murid
Langkah – langkah Belajar Kooperatif Multi Level
1. Menentukan siswa yang berada di level 1, level 2 dan level 3
2. Membentuk kelompok
3. Guru memberikan mate4ri secara kese4luruhan dan memberi lks
4. Level 1 diberi materi dan lks
5. Siswa level 1 memberikan ke siswa level 2
6. Ddengan dibantu siswa level 1 .level 2 memberikan lks ke siswa level 3
7. Guru memantau dan mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran
8. Presentasi
9. Penilaian akhir
10. Penghargaan kelompok dan individu
Lingkaran
Dalam geometri Euklid, sebuah lingkaran adalah himpunan semua titik pada bidang dalam jarak tertentu, yang disebut jari-jari, dari suatu titik tertentu, yang disebut pusat. Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup sederhana, membagi bidang menjadi bagian dalam dan bagian luar.
Elemen lingkaran
Elemen-elemen yang terdapat pada lingkaran, yaitu sbb:
* n sebuah titik di dalam lingkaran yang menjadi acuan untuk menentukan jarak terhadap himpunan titik yang membangun lingkaran sehingga sama. JElemen lngkiaran yang berupa titik, yaitu :
1. Titik pusat (P)
merupakaarak antara titik pusat dengan lingkaran harganya konstan dan disebut jari-jari.
* Elemen lingkaran yang berupa garisan, yaitu :
1. Jari-jari (R)
merupakan garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan lingkaran.
2. Tali busur
merupakan garis lurus di dalam lingkaran yang memotong lingkaran pada dua titik yang berbeda (TB).
3. Busur (B)
merupakan garis lengkung baik terbuka, maupun tertutup yang berimpit dengan lingkaran.
4. Keliling lingkaran (K)
merupakan busur terpanjang pada lingkaran.
5. Diameter (D)
merupakan tali busur terbesar yang panjangnya adalah dua kali dari jari-jarinya. Diameter ini membagi lingkaran sama luas.
* Elemen lingkaran yang berupa luasan, yaitu :
1. Juring (J)
merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua ujungnya.
2. Tembereng (T)
merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh sebuah busur dengan tali busurnya.
3. Cakram (C)
merupakan semua daerah yang berada di dalam lingkaran. Luasnya yaitu jari-jari kuadrat dikalikan dengan pi. Cakram merupakan juring terbesar.
Persamaan
Suatu lingkaran memiliki persamaan
(x - x_0)^2 + (y - y_0)^2 = R^2 \!
dengan R\! adalah jari-jari lingkaran dan (x_0,y_0)\! adalah koordinat pusat lingkaran.
Persamaan parametrik
Lingkaran dapat pula dirumuskan dalam suatu persamaan parameterik, yaitu
x = x_0 + R \cos(t) \!
y = y_0 + R \sin(t) \!
yang apabila dibiarkan menjalani t akan dibuat suatu lintasan berbentuk lingkaran dalam ruang x-y.
Luas lingkaran

Luas lingkaran memiliki rumus
A = \pi R^2 \!
Elemen lingkaran
Elemen-elemen yang terdapat pada lingkaran, yaitu sbb:
* n sebuah titik di dalam lingkaran yang menjadi acuan untuk menentukan jarak terhadap himpunan titik yang membangun lingkaran sehingga sama. JElemen lngkiaran yang berupa titik, yaitu :
1. Titik pusat (P)
merupakaarak antara titik pusat dengan lingkaran harganya konstan dan disebut jari-jari.
* Elemen lingkaran yang berupa garisan, yaitu :
1. Jari-jari (R)
merupakan garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan lingkaran.
2. Tali busur
merupakan garis lurus di dalam lingkaran yang memotong lingkaran pada dua titik yang berbeda (TB).
3. Busur (B)
merupakan garis lengkung baik terbuka, maupun tertutup yang berimpit dengan lingkaran.
4. Keliling lingkaran (K)
merupakan busur terpanjang pada lingkaran.
5. Diameter (D)
merupakan tali busur terbesar yang panjangnya adalah dua kali dari jari-jarinya. Diameter ini membagi lingkaran sama luas.
* Elemen lingkaran yang berupa luasan, yaitu :
1. Juring (J)
merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua ujungnya.
2. Tembereng (T)
merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh sebuah busur dengan tali busurnya.
3. Cakram (C)
merupakan semua daerah yang berada di dalam lingkaran. Luasnya yaitu jari-jari kuadrat dikalikan dengan pi. Cakram merupakan juring terbesar.
Persamaan
Suatu lingkaran memiliki persamaan
(x - x_0)^2 + (y - y_0)^2 = R^2 \!
dengan R\! adalah jari-jari lingkaran dan (x_0,y_0)\! adalah koordinat pusat lingkaran.
Persamaan parametrik
Lingkaran dapat pula dirumuskan dalam suatu persamaan parameterik, yaitu
x = x_0 + R \cos(t) \!
y = y_0 + R \sin(t) \!
yang apabila dibiarkan menjalani t akan dibuat suatu lintasan berbentuk lingkaran dalam ruang x-y.
Luas lingkaran

Luas lingkaran memiliki rumus
A = \pi R^2 \!
Langganan:
Postingan (Atom)